Jumat, 4 Oktober 2013
JAKARTA (Suara
Karya): Hari
jadi TNI tahun ini akan dirayakan tanpa pengerahan alat utama sistem
persenjataan (alutsista) yang berlebihan. Sebab, sebagian besar alutsista TNI
lainnya sedang dikonsentrasikan dalam pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi APEC
di Bali dan pameran alutsista TNI Angkatan Darat di Monas.
Hal
tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai geladi bersih HUT
ke-68 TNI di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta,
Kamis (3/10). Dalam jumpa pers, Moeldoko didampingi kepala staf dari tiga matra
TNI, yakni Jenderal TNI Budiman, Laksamana TNI Marsetio, dan Marsekal TNI Ida
Bagus Putu Dunia.
Perayaan
HUT TNI akan dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5 Oktober.
Direncanakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertindak sebagai
inspektur upacara.
Moeldoko
berharap kepada masyarakat untuk memaklumi perayaan hari jadi TNI tanpa
pertunjukan keseluruhan alutsista.
"Pada
HUT TNI kali ini mungkin belum seperti yang diinginkan masyarakat. Beberapa
pesawat tak bisa ditampilkan di sini karena ter-deploy acara KTT APEC di Bali
dan pameran alutsista TNI AD. Heli TNI AD, beberapa pesawat tempur Angkatan
Udara, tak bisa kita munculkan," kata Panglima TNI.
Kendati
demikian, lanjut dia, perayaan hari jadi TNI pada tahun depan di Surabaya akan
diselenggarakan melalui pengarahan alutsista yang maksimal.
Pameran
senjata dalam HUT ke-68 TNI meliputi tiga matra. Dari TNI AU menampilkan
sepasang jet tempur Sukhoi, dua pesawat transport C-130 Hercules, dua pesawat
Boeing 737 dan dua triple gun TNI AU.
TNI
AD memajang empat helikopter (2 Bell 412 dan 2 Mi 35), enam kendaraan lapis
baja angkut pasukan Anoa, enam panser V-150 dan 12 pucuk meriam 57 artileri
pertahanan udara. Sementara TNI AL menampilkan 6 tank PT-76, 6 tank angkut
pasukan BTR 50 dan sepasang Howitzer 122 milimeter.
Selain
pameran senjata, HUT TNI yang kali ini bertema "Profesional, militan,
Solid dan Bersama Rakyat TNI Kuat" ini juga menampilkan demonstrasi
seperti terbang lintas (fly pass) sepasang pesawat Cessna TNI AU, keterampilan
prajurit, senam balok, halang rintang dan senam perahu karet melibatkan 600
prajurit.
Serta
ditampilkan pula kolone senapan oleh 900 orang, demonstrasi pertempuran jarak
dekat didukung 18 orang, terjun bebas (free fall) melibatkan 100 peterjun yang
diangkut dua pesawat C-130 Hercules.
Kegiatan
ini juga dimeriahkan dengan aksi aerobatik Jupiter Aerobatic Team (JAT)
menggunakan 6 pesawat KT-1B Wong Bee, fly pass empat pesawat Casa 212 TNI AL
dan delapan heli TNI AD meliputi Mi 17, Mi 35, 3 bell 412 dan 3 unit Bo 105.
Keseriusan Tinggi
Moeldoko
menjelaskan, dengan mengangkat tema ini, ia berharap ke depannya TNI dapat
lebih bersinergi lagi dengan rakyat dan dapat mewujudkan TNI yang makin tangguh
dan andal.
"Prajurit
juga harus militan dalam segala hal karena hanya dengan kekuatan bersama-sama
akan menjadi kekuatan yang dahsyat. Untuk itulah apabila dengan rakyat maka TNI
akan kuat. Hanya dengan rakyat TNI akan kuat," kata Moeldoko.
Mempersiapkan
hari jadinya tahun, TNI melakukan latihan dan persiapakan dengan ingkat
keseriusan yang tinggi. Para prajurit dalam sehari bisa melakukan 2 kali gladi
agar koordinasi yang menuntut presisi yang tinggi dan konsentrasi dan berjalan
tanpa kesalahan.
Yang
istimewa, dalam gladi hari ini diawasi langsung oleh Panglima TNI, dari
panggung upacara beliau memberikan instruksi langsung ke para prajurit agar
berlatih dengan serius.
Dalam
persiapan HUT TNI kali ini memang ada beberapa hal yang istimewa, terutama pada
defile peralatan-peralatan perang terbaru seperti Tank Leopard, Marder, BMP-3
dan 4 buah pesawat Sukhoi 30MK2 terbaru yang dipajang statik.
Selain
aksi flypass oleh tiga angkatan, juga ada aksi terjun payung dan ketepatan
mendarat. Dan, tentu saja tidak lupa aksi para penerbang Aerobatik Jupiter
menggunakan KT-1 Wong Bee. (Feber S)