Minggu, 6
Oktober 2013 20:01 WIB
TRIBUNNEWS.COM,
NUSA DUA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah ledakan granat di Tabanan,
Bali, akibat proses pengamanan APEC.
Kabarnya, granat
tertinggal di area latihan TNI, sebelum akhirnya ditemukan oleh dua bocah yang
tak sengaja melepas pin granat.
"Tidak ada
hubungannya. Ini hanya persoalan teknis yang tidak dipahami masyarakat,"
katanya kepada wartawan, Minggu (6/10/2013).
"Biasalah,
kami latihan biasa," imbuh Moeldoko.
Sementara,
Kapolri Jenderal Timur Pradopo menuturkan, ada lima orang yang sudah diperiksa
terkait kasus tersebut.
"Kita
tunggu saja laporannya. Saya kira sudah dilaksanakan semua dari TKP. TKP juga
sudah diamankan," tuturnya.
Timur memastikan,
ada lima orang yang diperiksa terkait hal itu.
"Yang
intensif (diperiksa) satu orang, karena satu orang tersebut tahu persis.
Termasuk yang punya rumah juga diperiksa," jelasnya.
Diberitakan
sebelumnya, ledakan terjadi di garasi mobil di rumah Wayan Puja Umbara di
Banjar Bukit Catu, Desa Candi Kuning, Tabanan, Bali, Jumat (4/10/2013). (Penulis:
sanusi & Editor: Yaspen Martinus)