Kamis, 17 Oktober 2013

Kikis Ego Sektoral di Tubuh TNI


Ditulis oleh Redaktur Sumeks      
Rabu, 16 Oktober 2013 19:20

JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko beserta Kepala Sfat TNI Angakatan Dasat (Kasad) Jenderal TNI Budiman dan Kasal Laksamana TNI Marsetio diangkat menjadi Warga Kehormatan Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dalam suatu upacara militer, di Markas Komando Korpaskhas TNI AU Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/10).

Penyematan Baret dan Wing Kualifikasi Komando Korps Paskhas kepada Panglima TNI, Kasad dan Kasal dilakukan oleh Komandan Korps Paskhas, Marsekal Muda TNI Amarullah, sesuai petikan keputusan Komandan Korps Paskhas TNI AU nomor Kep 50/10/2013 tanggal 15 Oktober 2013.

Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, ada dua esensi moral atas pengukuhan warga kehormatan ini. Pertama, pengukuhan ini adalah kehormatan untuk membawa TNI ke puncak prestasi yang lebih baik, khususnya Korps Paskhas TNI AU, melebihi prestasi yang dicapai sebelumnya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

"Kedua, bagi Korps Paskhas, pengukuhan ini adalah pesan moral untuk tidak mereduksi kehormatan yang diberikan oleh perilaku ego sektoral, jiwa korsa sempit dan sikap-sikap primitif lainnya, yang dapat merusak kehormatan TNI, kehormatan pimpinan TNI dan kehormatan Korps Paskhas itu sendiri," kata Moeldoko.

Dikatakan, guna mewujudkan TNI yang profesional, militan dan solid sebagai modal dalam membangun kekuatan kerakyatan, sebagaimana moto “Bersama Rakyat TNI Kuat”, TNI akan melakukan penyempurnaan dan penguatan 4 sektor pokok guna mendongkrak kinerja TNI dalam pelaksanaan tugas.

"Empat sektor pokok yakni, mengeliminasi kebijakan, perilaku, sikap dan tindakan yang cenderung ego sektoral. Membangun kemampuan TNI berdasarkan interoperability based capacity. Dalam kaitan ini, interoperability tidak didefinisikan secara sempit hanya pada substansi kecil," tegas Panglima TNI.

Lalu penguatan Bais TNI menuju penguatan kebutuhan intelijen Trimatra Terpadu, baik kebutuhan Intelijen Darat dan Intelijen Kemaritiman, maupun Intelijen Udara, termasuk kebutuhan intelijen dalam pembinaan sosial kemasyarakatan, guna mendukung kebutuhan operasional satuan di jajaran TNI.
Terakhir, lanjut Moeldoko, penguatan Kodiklat TNI agar menjadi sumber dalam peletakan dasar-dasar pendidikan dan latihan di jajaran TNI, yang berorientasi pada trimatra interoperability based capacity, serta penguatan kultur TNI, yang berjatidiri Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional, yang searah dengan Reformasi Internal TNI. (fas/dom/jpnn)