Selasa, 15 Oktober
2013 , 07:15:00
PACITAN - Kunjungan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini (15/10) hingga besok (16/10) di Kabupaten
Pacitan, Jawa Timur, membuat jajaran TNI-Polri siaga penuh.
Sedikitnya
3.000 personel TNI-Polri dilibatkan dalam kunjungan RI 1 di kampung
halaman tersebut.
Bukan
hanya itu. Dalam kunjungan kerja tersebut, satu unit kapal perang TNI-AL juga
disiapkan. Juga disiagakan tiga helikopter TNI-AU dan sejumlah alat perang
milik TNI-AD. Misalnya, dua unit panhard VBL dan dua unit panser Anoa. Panhard
VBL merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI
yang baru dibeli dari Prancis.
Adapun
panser Anoa adalah alutsista buatan Pindad. "Kami menerapkan sistem
pengamanan VVIP atau siaga 1. Pasukan siaga penuh hingga presiden selesai
berkunjung," ungkap Kolonel Inf Widodo Iryansyah, komandan Satuan Tugas
Pengamanan Wilayah (Dansatgas Pamwil) RI 1, kepada Jawa Pos Radar Pacitan
setelah gelar pasukan di lapangan Pangkalan TNI-AU Lanud Iswahjudi Detasemen
Pacitan, kemarin (14/10).
Polri
yang ikut terlibat dalam pengamanan kunjungan SBY ini mengerahkan personel dan
menerjunkan dua unit kendaraan water cannon. Ribuan pasukan itu, lanjut Widodo,
ditempatkan di sejumlah titik atau lokasi kunjungan presiden. Namun, titik mana
saja yang diamankan, perwira asal Surabaya itu tidak mau menyebut secara detail
dengan alasan keamanan.
Yang
jelas, SBY akan mengunjungi sejumlah lokasi wisata serta meresmikan beberapa
proyek di Pacitan. "Mohon maaf, demi keamanan kami tidak bisa menyebutkan
lokasi mana saja yang dituju. Tetapi, beliau (presiden) ke sini untuk
meresmikan sejumlah proyek," katanya.
Pengerahan
kapal perang, menurut Widodo, lantaran ada proyek yang terletak di kawasan
laut. Kapal perang tersebut disiagakan di sekitar perairan PLTU Sudimoro.
Sedangkan helikopternya memudahkan pemantauan keamanan jalur darat melalui
udara.
"Semua
dalam kedudukan masing-masing, sejak H-1 (kemarin) kunjungan presiden,"
tuturnya.
Terkait
adanya isu akan ada demonstrasi saat kunjungan SBY, Widodo mengaku hal itu bisa
terjadi. Hanya, pihaknya meminta agar masyarakat lebih kooperatif.
"Presiden
kan asli putra Pacitan. Beliau ingin bertemu masyarakat Pacitan. Kami berharap
bisa saling menghormati dan menghargai, sehingga semua berjalan tertib dan
aman," harapnya. (rgl/eba/JPNN/c2/kim)