Rabu, 02 Oktober
2013 15:27 wib
SEMARANG - PT
PLN Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta jamin pasokan listrik di wilayah
ini tetap terdistribusi dengan baik. Kendati adanya ancaman mogok dari ribuan
tenaga outsourcing pelayanan teknik dan pencatatan meter PLN mulai tanggal
14-27 Oktober 2013 mendatang.
General Manager
PT.PLN Distribusi Jateng dan DIY, Djoko R Abumanan mengatakan, pihaknya telah
menyiapkan langkah antisipasi di antaranya dengan menyiagakan seluruh petugas
PLN di Jateng dan DIY yang berjumlah 3.300 orang. Selain itu pihaknya juga
melibatkan personil dari kepolisian dan TNI untuk melakukan pengamanan.
"Kita punya
personil yang mempunyai kemampuan lebih yang menangani tegangan tinggi. Dibantu
juga dengan TNI dan Polri yang mendampingi kami dalam melakukan pelayanan
sehingga masyarakat bisa mengetahui kesiapan kami," ujar Djoko, usai
menghadiri acara apel kesiapan kehandalan jaringan dan pasokan listrik di Pusat
Diklat PLN, Semarang Rabu (02/10/2013).
Menurut Djoko,
selain penyiapan personil, pihaknya juga telah menyiapkan teknologi informasi untuk menjamin distribusi
listrik. Saat ini sudah ada 1.500 sistem yang dilakukan otomatisasi, sehingga
tidak memerlukan tenaga tehnik untuk melakukan perbaikan jika terjadi gangguan.
"Kita
percepat otomatisasi sistem serta melakukan remote system. Kita ada 74 gardu
induk remote semua. Kalau teknologi kan enggak ada mogoknya," ujarnya.
Selain itu untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, PLN juga terus mempercepat pengalihan
pencatatan meter dengan menggunakan listrik prabayar. Saat ini dari 8 juta
pelanggan PLN di Jateng dan DIY, sedikitnya 1,5 juta pelanggan telah
menggunakan listrik prabayar.
"Di pembaca
meteran sekarang kita prabayarkan semua. Seharusnya sayang, karena kalau
prabayar kan pelanggan sendiri yang baca. Seharusnya bisa mempekerjakan orang
tapi dikalahkan oleh teknologi,"ujarnya. (rez)