Rabu, 09/10/2013 13:36 WIB
Jakarta - Seperti wanita pada umumnya, Megawati Soekarnoputri juga perlu saran soal pakaian. Salah satunya ketika selaku Presiden RI dia dijadwalkan memimpin upacara peringatan hari jadi TNI. Megawati meminta saran Panglima TNI soal pakaian.
Kisah tentang permintaan saran tentang pakaian kepada Panglima TNI ini diungkap langsung oleh Megawati. Yaitu di dalam sambutannya membuka Diskusi Perempuan dan Peradaban Indonesia di Kantor DPP PDIP Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).
"Pakai kain dan konde, nanti kalau kasih hormat konde saya copot. Ngeri loh," tutur Mega.
Jika memakai kebaya yang merupakan busana nasional, Megawati nilai kurang tepat untuk upacara HUT TNI. Sebab sebagai prosesi berkeliling memeriksa barisan prajutit yang harus dilakukan dengan berdiri di dalam mobil jip, jelas membutuhkan keleluasaan gerak.
"Nanti pegangannya gimana yah?" kata Mega mengutip pertanyaannya yang dulu dia ajukan kepada Panglima TNI.
"Kami mohon maaf, saya tidak bisa menentukan," ujar Mega mengutip jawaban Panglima TNI atas pertanyaannya.
"Jadi saya harus pakai apa? Nggak mau pakai kebaya," tanya Mega lagi.
"Siap. Silakan Ibu membuat model sendiri," jawab Panglima. Sontak peserta diskusi pun tertawa mendengar kisah Mega itu.
Mega lantas memutar otak. Akhirnya dia meminta agar dibuatkan kulot, yaitu celana panjang lebar yang menyerupai rok.
"Jadi pas naik elegan," komentar Mega.
"Mesti ada presiden perempuan lagi, tau deh tahun berapa," tutupnya.
Jakarta - Seperti wanita pada umumnya, Megawati Soekarnoputri juga perlu saran soal pakaian. Salah satunya ketika selaku Presiden RI dia dijadwalkan memimpin upacara peringatan hari jadi TNI. Megawati meminta saran Panglima TNI soal pakaian.
Kisah tentang permintaan saran tentang pakaian kepada Panglima TNI ini diungkap langsung oleh Megawati. Yaitu di dalam sambutannya membuka Diskusi Perempuan dan Peradaban Indonesia di Kantor DPP PDIP Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).
"Pakai kain dan konde, nanti kalau kasih hormat konde saya copot. Ngeri loh," tutur Mega.
Jika memakai kebaya yang merupakan busana nasional, Megawati nilai kurang tepat untuk upacara HUT TNI. Sebab sebagai prosesi berkeliling memeriksa barisan prajutit yang harus dilakukan dengan berdiri di dalam mobil jip, jelas membutuhkan keleluasaan gerak.
"Nanti pegangannya gimana yah?" kata Mega mengutip pertanyaannya yang dulu dia ajukan kepada Panglima TNI.
"Kami mohon maaf, saya tidak bisa menentukan," ujar Mega mengutip jawaban Panglima TNI atas pertanyaannya.
"Jadi saya harus pakai apa? Nggak mau pakai kebaya," tanya Mega lagi.
"Siap. Silakan Ibu membuat model sendiri," jawab Panglima. Sontak peserta diskusi pun tertawa mendengar kisah Mega itu.
Mega lantas memutar otak. Akhirnya dia meminta agar dibuatkan kulot, yaitu celana panjang lebar yang menyerupai rok.
"Jadi pas naik elegan," komentar Mega.
"Mesti ada presiden perempuan lagi, tau deh tahun berapa," tutupnya.