Penulis : Kontributor
Kolaka, Suparman Sultan
Senin, 21 Oktober
2013 | 15:11 WIB
KOLAKA, KOMPAS.com - Kantor Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kolaka, Sulawesi Tenggara dijaga ketat puluhan aparat
bersenjata lengkap, Senin (21/10/2013). Penjagaan ini dilakukan karena hari ini
hasil penghitungan suara pilkada dari seluruh kecamatan di Kolaka mulai masuk
ke kantor KPUD.
Berdasarkan
pantauan Kompas.com di lapangan, seluruh jendela kaca kantor KPUD dipagari
balok kayu. Gerbang kantor KPU Kolaka juga ditutup rapat. Aparat yang berjaga
juga memeriksa secara teliti situasi sekitar kantor KPUD, juga mengecek surat
suara yang masuk ke kantor lembaga pemilihan umum ini.
Ketatnya
pengamanan kantor KPU Kolaka juga bertujuan untuk mengantisipasi adanya unjuk
rasa pendukung pasangan calon bupati Kolaka yang tidak puas terhadap hasil
Pemilihan Bupati Kolaka.
Kapolres
Kolaka Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Anugrah yang memantau kondisi
keamanan KPU Kolaka menginstruksikan anggotanya untuk selalu bersiaga. “Kalau
dari pasukan Polri kita kerahkan satu pleton atau sekitar 30 orang dari
berbagai satuan, baik itu Dalmas, Brimob dan lain-lain. Sebanyak 30 orang
khusus stand by di KPUD. Masih ada pasukan kami yang berpatroli. Belum lagi
pengawalan kotak suara dari daerah ke KPUD,” katanya, Senin (21/10/2013).
Dia
juga menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengerahkan pasukan Penjinak
Bahan Peledak (Jihandak) dari Gegana dan anjing pelacak untuk memperketat
keamanan. “Semua harus kita waspadai. Walapun kita sudah mengimbau kepada
seluruh masyarakat Kolaka agar sama-sama menjaga ketertiban terkait pilkada ini
hingga selesai, tapi untuk memaksimalkan kondisi (keamanan), kita kerahkan
beberapa pasukan tambahan nantinya,” beber Andi.
Di
tempat yang sama, Komandan Kodim 1412 Kolaka, Letkol Inf Febriel b Sikumbang
mengatakan, pihak TNI tetap membantu proses pengaman yang telah dilakukan oleh
kepolisian.
“Kalau
dari TNI itu sekitar 15 orang. Mereka ikut kita kerahkan untuk mengamankan
kantor ini dari hal-hal yang bisa merugikan kita semua. Sebagian anggota kita
tarik dari Kompi 725, sebagian lagi dari Kodim,” cetusnya.
Dalam
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kolaka periode 2014 hingga 2019, sebanyak
3.000 personel gabungan TNI/Polri serta sejumlah pihak yang terkait, terlibat
dalam pengamanan. Pengerahan pasukan yang lebih banyak ini dimaksudkan demi
menyukseskan Pilkada Kolaka tanpa ada keributan. (Editor : Farid Assifa)