Selasa, 22 Oktober 2013

Surat Suara Mulai Masuk, KPU Kolaka Dijaga Ketat Aparat



Penulis : Kontributor Kolaka, Suparman Sultan
Senin, 21 Oktober 2013 | 15:11 WIB

KOLAKA, KOMPAS.com - Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kolaka, Sulawesi Tenggara dijaga ketat puluhan aparat bersenjata lengkap, Senin (21/10/2013). Penjagaan ini dilakukan karena hari ini hasil penghitungan suara pilkada dari seluruh kecamatan di Kolaka mulai masuk ke kantor KPUD.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan, seluruh jendela kaca kantor KPUD dipagari balok kayu. Gerbang kantor KPU Kolaka juga ditutup rapat. Aparat yang berjaga juga memeriksa secara teliti situasi sekitar kantor KPUD, juga mengecek surat suara yang masuk ke kantor lembaga pemilihan umum ini.

Ketatnya pengamanan kantor KPU Kolaka juga bertujuan untuk mengantisipasi adanya unjuk rasa pendukung pasangan calon bupati Kolaka yang tidak puas terhadap hasil Pemilihan Bupati Kolaka.

Kapolres Kolaka Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Anugrah yang memantau kondisi keamanan KPU Kolaka menginstruksikan anggotanya untuk selalu bersiaga. “Kalau dari pasukan Polri kita kerahkan satu pleton atau sekitar 30 orang dari berbagai satuan, baik itu Dalmas, Brimob dan lain-lain. Sebanyak 30 orang khusus stand by di KPUD. Masih ada pasukan kami yang berpatroli. Belum lagi pengawalan kotak suara dari daerah ke KPUD,” katanya, Senin (21/10/2013).

Dia juga menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengerahkan pasukan Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Gegana dan anjing pelacak untuk memperketat keamanan. “Semua harus kita waspadai. Walapun kita sudah mengimbau kepada seluruh masyarakat Kolaka agar sama-sama menjaga ketertiban terkait pilkada ini hingga selesai, tapi untuk memaksimalkan kondisi (keamanan), kita kerahkan beberapa pasukan tambahan nantinya,” beber Andi.

Di tempat yang sama, Komandan Kodim 1412 Kolaka, Letkol Inf Febriel b Sikumbang mengatakan, pihak TNI tetap membantu proses pengaman yang telah dilakukan oleh kepolisian.
“Kalau dari TNI itu sekitar 15 orang. Mereka ikut kita kerahkan untuk mengamankan kantor ini dari hal-hal yang bisa merugikan kita semua. Sebagian anggota kita tarik dari Kompi 725, sebagian lagi dari Kodim,” cetusnya.

Dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kolaka periode 2014 hingga 2019, sebanyak 3.000 personel gabungan TNI/Polri serta sejumlah pihak yang terkait, terlibat dalam pengamanan. Pengerahan pasukan yang lebih banyak ini dimaksudkan demi menyukseskan Pilkada Kolaka tanpa ada keributan. (Editor : Farid Assifa)