Jumat, 04 Oktober 2013

Pencetak Master Pertahanan



Ancaman nirmiliter yang amat berbahaya di era modern mendo­rong pemerintah membangun lembaga pendidikan pertahanan.Kementerian Pertahanan (Kemhan) pun memprakarsai pembentukan Universitas Pertahanan (Unhan)."Unhan merupakan lembaga pen­didikan tinggi unik, karena dirancang dan mengkhususkan pada studi pertahanan setara magister.Unhan didirikan sebagai institusi edukasi terbuka yang memberi kesempatan bagi perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam ilmu pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial, budaya," kata Rektor Unhan Letnan Jenderal TNI Ir Drs Subekti MSc MPA.

Mengingat predikat yang disandangnya, tak salah bila ia layak disebut pencetak master perta­hanan. Jenderal akademisi kelahiran Tulungagung, Jatim, 5 Maret 1956, ini, adalah lulusan Akabri 1980 dengan Kecabangan Artileri Medan (Armed). Pemikir-pertahanan yang : aktif berbahasa Inggris dan Perancis, ini, menyelesaikan S1 di STAI LAN RI (1988), STT AL (1992), Pascasarjana Uni­versitas Brawijaya (2006), National Defence University AS, dan kandidat doktor Universitas Brawijaya Malang. Ber­dasarkan penugasan, suami Sri Hardani, ini, sudah berkeliling dunia, ke negara di Asia, Afrika, Ero­pa, Amerika, dan Australia. Ayah dari Bagus Edi Prabowo, Ayu Galuh Mega Pratiwi, dan Diah Ayu Permata Sari, ini, pernah tergabung dengan Pasukan Garuda-XI-3 Kuwait (1994). Berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. ; Kep/639/lX/2012, 24 September 2012, mantan Asrena KSAD ini, dipercaya jadi Rektor ' Unhan RI. "Unhan dicita-citakan jadi unversitas kelas dunia. Beberapa perguruan tinggi seperti Cranfield University, National Defence University AS, Rajaratnam School of International Sstudies Singapura, dan beberapa universitas di Australia dan Jerman, mendukung pendirian dan proses belajar-mengajar di Unhan," katanya.(Yudhiarma), Sumber Koran: Suara Karya (04 Oktober 2013/Jumat, Hal. 01)