Kamis, 10 Oktober 2013

Pangdam Jaya /Jayakarta gelar TMMD ke-91

Rabu, 09 Oktober 2013 19:59 WIB

LENSAINDONESIA.COM: Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Erwin Hudawi Lubis yang didampingi Danrem 051/wkt Kolonel Inf Kolonel Inf Nugroho Budi Wiryanto, Dandim 0505/JT Letkol Arh Hamim Tohari saat memimpin apel pembukaan Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke 91 TA 2013 di Lapangan Jl. BKT Tambun Rengas RT.005/07 Kelurahan Cakung Timur,Jakarta Timur, Rabu (9/10/13).

Dalam sambutannya Pangdam Jaya mengatakan, DKI Jakarta khususnya Jakarta Timur, kali ini ada delapan tempat yang dibangun, yang tidak kalah pentingnya adalah perencanaannya yang melibatkan mulai dari Ketua RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota hingga dengan tingkat Provinsi dan biayanya sendiri dari Pemerintah daerah, sementara TNI dan masyarakat membantu tenaga dalam pembangunannya.

 “Sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh masyarakat sekitar, kerjasama yang baik antara TNI, Pemerintah, dan masyarakat sangat perlu dan yang paling utama dalam pembangunan satu desa,” kata Pangdam Jaya/Jayakarta.

Untuk di wilayah Kodam Jaya, menurut Pangdam Jaya/Jayakarta, kali ini yang regular ada di Kodim Jakarta Timur dan Kodim Tangerang, karena dapat 4 kabupaten dan sekitar 3 bulan yang lalu sudah dilakukan di dua tempat kabupaten lainnya. Sejauh ini antusias masyarakat dan kekompakan masyarakat sangat baik dan yang paling dibutuhkan dalam membangun suatu desa.

“Program TMMD ke 91 ini berlangsung selama 21 hari dan secara serentak diseluruh Indonesia, program TMMD ini meliputi TMMD Reguler sebanyak 61 sasaran dan imbangan 37 saasaran dengan melibatkan 61 SSK Satuan tugas yang berada di 61 Kabupaten dan kota, 70 Kecamatan dan 103 Desa. Sasaran fisik program TMMD ini adalah daerah miskin atau daerah tertinggal, daerah yang terisolir atau terpencil, daerah yang terkena bencana alam, daerah yang sedang konflik,maupun daerah perbatasan serta daerah lainnya yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Berharap, sasaran tersebut akan mempercepat pembangunan didaerah sehingga berbagai ketertinggalan dan permasalahan yang ada segera diselesaikan dengan sebaik mungkin, sedangkan sasaran non fisik diarahkan untuk meningkatkan wawasan dan semangat kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dapat menumbuhkan rasa bela Negara sehingga terwujud masyarakat yang berkualitas dan memiliki ketahanan wilayah yang tangguh dalam setiap menghadapi permasalahan dan persoalan bangsa yang semakin komplek.

“TMMD kali ini, TNI bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI yang memiliki salah satu program unggulan yaitu pemuda sarjana penggerak pembangunan pedesaan. Pengiriman sarjana masuk desa ke seluruh wilayah TMMD telah dilatih khusus di Rindam Jaya Jayakarta untuk melaksanakan pembinaan sasaran non fisik TMMD berupa kegiatan penyuluhan kepada masyarakat,” paparnya.

Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan, keterlibatan para sarjana dalam program TMMD ini dapat menjadi motivator sekligus pelopor pembangunan yang ada di daerah sesuai dengan misi Indonesia menjadi Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur

“saya sejak masih sekolah dulu paling senang melihat TNI masuk desa, kalau dulu namanya ABRI masuk desa. Ini merupakan contoh yang baik antara TNI dan masyarakat saling bahu membahu membangun suatu daerah menjadi lebih baik, dan bukan sekedar pembangunannya saja tetapi soal kebersamaan ini yang paling penting,” kata Basuki yang panggilan akrabnya Ahok.

Menurut Ahok, Pemerintah dan TNI bersatu membantu masyarakat merupakan modal yang paling penting karena didalamnya ada suatu kepercayaan yang dirasakan oleh masyarakat, jika tidak ada kepercayaan pada masyarakat tentu itu yang paling bahaya.

“Kita bisa lihat program TNI Manunggal Membangun Desa ini berjalan dengan baik sejak 91 tahun yang lalu kita sangat senang karena bangsa kita ini masih punya harapan dan penting buat kami dalam membangunan desa ini,” pungkasnya.@winarko