Selasa, 22 Oktober 2013

Menhan Tinjau Kesiapan Satgas Konga XXXV-A Unamid



21 Oktober 2013 | 22:51 wib

SEMARANG, suaramerdeka.com - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro meninjau kesiapan Satgas Helikopter TNI Kontingen Garuda XXV-A United Nations Mission in Darfur (Unamid) yang akan diberangkatkan ke Sudan Utara di Lapangan Udara Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Senin (21/10).

Selain memberikan pengarahan kepada 120 personil Satgas Helikopter TNI Kontingen Garuda XXV-A Unamid yang dikomandani oleh Letkol CPN Eko Priyanto, Menhan yang hadir bersama Jenderal TNI (Purn) Tri Sutrisno tersebut juga melakukan pengecekan perlengkapan satgas yang akan bertugas selama setahun di Sudan Utara.

''Indonesia telah aktif dalam misi perdamaian dunia sejak tahun 1957 dengan turut mengirimkan pasukan penjaga perdamaian. Saya ingin memastikan pasukan (Satgas Helikopter TNI Kontingen Garuda XXV-A Unamid) dalam kondisi siap. Semua perlengkapan juga sudah saya cek, tinggal menunggu proses akhir pemberangkatan," kata Purnomo.

Dalam pengarahannya, Purnomo juga berpesan kepada seluruh pasukan agar selama bertugas di Sudan tidak pernah putus komunikasi dengan keluarga di Indonesia.

Selain itu, seluruh pasukan juga wajib menunjukkan sikap profesionalisme selama bertugas di negara lain karena membawa nama baik Indonesia.

"Tetap waspada karena disana (Sudan) termasuk wilayah rawan, dan tunjukkan sikap profesionalisme sebagai pasukan penjaga perdamaian, bukan pasukan pembawa perdamaian," kata Purnomo yang didampingi Dan Puspenerbad Brigjen TNI Afifudin, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Ibnu Darmawan, Aslog Kasad Mayjen TNI Prasetyanto dan Dan PMPP Brigjen TNI AM Putranto.

Saat bertugas di Sudan, pasukan Satgas akan dilengkapi dengan 3 unit Helikopter Mi-17V5 buatan Rusia yang masing-masing mampu mengangkut 30 orang personil.

Ketiga heli tersebut merupakan aset Skadron 31 Serbu Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) yang berpangkalan di Lanumad Ahmad Yani, Semarang.

Dengan misi berlabel internasional di daerah konflik, ketiga heli harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan PBB. (Leonardo Agung/CN37/SMNetwork)