Selasa, 01
Oktober 2013, 21:27 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Calon presiden (capres) Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso
mengatakan, Indonesia selalu memperinganti hari Kesaktian Pancasila. Sebab dulu
Pancasila diuji kesaktiannya menanggulangi gelombang pasang komunis.
"Saat ini di
era modern, Pancasila kembali diuji dari
tsunami globalisasi yang didukung oleh kemajuan ekonomi, teknologi, juga
demokrasi, HAM, lingkungan hidup. Ini semua menjadi ujian bagi kesaktian
Pancasila," kata Djoko di Jakarta, Selasa (1/10).
Meski demikian,
ujar Djoko, Indonesia tetap harus menyelamatkan kesaktian Pancasila dengan membudayakan Pancasila dalam berbangsa dan
bernegara. "Jangan sampai Pancasila ditinggalkan," ujarnya.
Sebenarnya,
Djoko menerangkan, kemandirian ekonomi tanah air pernah terwujud berabad-abad
yang lalu. Antar pulau di tanah air menjalin hubungan sosial ekonomi yang
harmonis dan mandiri sebelum VOC datang.
Sekarang, kata
Djoko, VOC datang dalam bentuk lain yang merampas kemerdekaan ekonomi
Indonesia. Makanya perlu dilakukan pembatasan terhadap kekuasaan
perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia.
Dalam hal
demokrasi, kata Djoko, beberapa anak bangsa menerapkan demokrasi bisa berbuat
apa saja tanpa batas. "Bahkan demokrasi dimaknai dengan menjadi
liberalisasi dan kapitalisasi," katanya.
Kemandirian
ekonomi, ujar Djoko, tidak bisa terjadi tanpa keadilan ekonomi. Dalam
persaingan bebas itu tidak akan ada kemandirian ekonomi.
"Hanya
dengan ekonomi Pancasila, kemandirian ekonomi akan berhasil. Untuk
mengimplementasikan maka diperlukan penguatan Pancasila sebagai ideologi bangsa," kata Djoko.
Sesungguhnya,
ujar Djoko, jangan menyalahkan orang muda. "Tidak ada anak buah yang
salah, yang salah komandannya," ujarnya.
Penguatan nilai
Pancasila, kata Djoko, harus dilakukan melalui pendidikan. Berdasarkan Pasal 33
UUD 1945, bumi, air, dan kekayaan digunakan untuk sebesar-besarnya demi
kesejahteraan rakyat.
"Saya
harapkan sekolah dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri
(FKPPI) bisa menyebarkan semangat nilai-nilai Pancasila agar tetap eksis.
Sehingga Pancasila tetap bisa diterapkan dalam berbagai kehidupan, termasuk
ekonomi," kata Djoko. (Reporter : Dyah Ratna Meta Novia & Redaktur :
Djibril Muhammad)