Kamis, 10 Oktober 2013

24.000 TNI Terjun ke Desa Dorong Pembangunan dan Wawasan Kebangsaan

MAKASSAR,- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat menerjunkan 24.000 personelnya untuk melaksanakan program TNI Manunggal Membangun Desa ke-91 yang dimulai Rabu (9/10). Mereka dikerahkan di 61 wilayah sasaran di seluruh Indonesia.

Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman membuka program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ini di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Program difokuskan di daerah miskin, terisolasi, perbatasan, bencana alam, dan rawan konflik.

Sasaran yang akan dicapai, di antaranya pembangunan jalan sepanjang 158,7 km, irigasi/drainase sepanjang 21,4 km, 49 unit jembatan, dan 89 unit gorong-gorong. Ada pula program perbaikan 268 unit rumah tak layak huni dan 37 unit rumah ibadah.

Di Kalimantan Timur, lanjut Budiman, TMMD juga akan membangun tiga bandara yang letaknya dekat perbatasan Malaysia Jumlah personel yang dikerahkan untuk pembangunan ini mencapai 1.500 orang.

Pada TMMD ini, TNI AD juga melakukan berbagai penyuluhan, di antaranya terkait kesadaran bela negara, bahaya narkotika, dan pembinaan pemuda. "Program ini dilakukan secara terpadu dan lintas sektoral dengan melibatkan berbagai kementerian, pemerintah daerah, dan masyarakat," kata Budiman.

Budiman berharap TMMD yang berlangsung selama 21 hari itu bisa mempercepat pemba-ngunan daerah. Di Takalar, Budiman meninjau kegiatan pembangunan jembatan di Desa Towata, Kecamatan Polongbangkeng Utara, dan penanaman kedelai di Desa Malewang, Kecamatan Polut.

Panglima Kodam Vll/Wirabuana Mayor Jenderal Bachtiar mengatakan, pihaknya menerjunkan 1.500 personel untuk melaksanakan TMMD ke-91 ini.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, program TMMD mem-berikan stimulan bagi masyarakat dan proses pembangunan di Sulsel. Salah satu hasil kerja sama Pemprov Sulsel dengan Kodam Vll/Wirabuana adalah peningkatan surplus produksi beras 2 juta ton pada 2012.

Dalam kerja sama itu, anggota TNI memberi pendampingan dan bantuan teknis kepada petani untuk meningkatkan produktivitas panen. Luas lahan yang dicakup mencapai 1.200 hektar, tersebar di 24 kota/kabupaten di Sulsel. "Tahun ini, kami menargetkan surplus beras jadi 3 juta ton," kata Syahrul.

Gotong royong
Panglima Divisi 2 Kostrad Mayor Jenderal Agus Kriswanto, di Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur, berharap TMMD mampu merajut kembali sikap gotong-royong yang menjadi kebiasaan masyarakat desa. Program ini diharapkan juga dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, dan mengingatkan masyarakat agar jangan mudah diadu domba atau mudah konflik satu sama lain.

Bupati Jember MZA Djalal mengatakan, TMMD memiliki nilai lebih secara kuantitas. Se-bagai contoh, proyek jalan kabupaten jika dikontrakkan dengan nilai Rp 100 juta hanya dapat 5 kilometer, tapi melalui TMMD bisa 10 kilometer.

Sementara itu, Kepala Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Suyati, berharap program TMMD bisa memperbaiki kondisi jalan di desanya.

"Panjang jalan yang akan diperbaiki mencapai 500 meter x 3 meter. Jalan itu akan diratakan kemudian dilapisi batuan kerikil dan tanah. Sebelumnya, kondisi jalan rusak berat," kata Suyati.

Material untuk perbaikan jalan akan dibeli dengan bantuan keuangan desa senilai Rp 65 juta. Adapun tenaga kerjanya gratis karena ada program TMMD.

Suyati mengatakan, selain perbaikan jalan, desanya juga memerlukan perbaikan jembatan yang telah lama rusak dan tidak bisa dilalui. Namun pihaknya terbentur ketiadaan anggaran dari pemerintah desa.

Kepala Staf Kodim 0803 Madiun Mayor (Arm) Timbul Moedjihartoyo mengatakan, personel yang diterjunkan dalam program TMMD di Desa Sumberbening mencapai 280 orang dari anggota TNI dan Polri. Mereka akan berbaur dan saling membahu dengan 150 warga desa untuk mengerjakan perbaikan jalan.

Bupati Madiun Muhtarom menyambut antusias TMMD di wilayahnya karena banyak man-faat yang dapat dipetik. "Pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah. Peran serta masyarakat dan instansi lain juga dibutuhkan karena kemampuan dan anggaran pemerintah daerah terbatas," kata Muhtarom. (ENG/ONG/NIK/SIR), Sumber Koran: Kompas (10 Oktober 2013/Kamis, Hal. 05)