Jum'at, 12 Juli 2013 , 12:15:00
JAKARTA - Direktur Utama PT
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro memberikan pembekalan
kepada 186 personil TNI AD berpangkat Kolonel, pada acara Corporate Management
Training, dengan tema "Menjadi Wira Usaha dan Professional" di Garuda
Indonesia Training Center, Jakarta, Kamis (11/7).
Selama memberikan
pembekalan, Ismed memberikan semangat tentang pentingnya membangun budaya ke
wirausaha, khususnya usaha di bidang ketahanan pangan. Menurut Ismed, pemberian
materi itu berdasarkan tantangan bangsa Indonesia saat ini yakni ketahan pangan
nasional yang cukup rawan.
"Kebutuhan
pokok nasional saat ini relatif besar. Sayangnya, kebutuhan tersebut dipenuhi
melalui pasar impor dari negara lain. Situasi ini seperti dua sisi mata uang.
Disisi pertama, gejolak yang terjadi di negara pengekspor akan memberikan dampak
negatif bagi kebutuhan pangan dalam negeri. Disisi lain, besarnya kebutuhan
pangan dalam negeri adalah pasar atau peluang yang sangat baik untuk
dipenuhi," papar Ismed melalui keterangan tertulisnya, Jumat (12/7).
Oleh karena itu,
Ismed menganjurkan kepada para peserta untuk mampu memanfaatkan peluang
tersebut sekaligus mampu meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri.
"Indonesia
memiliki sumber daya alam dan manusia luar biasa yang tidak dimiliki oleh
bangsa lain. Karenanya, sungguh ironi apabila Indonesia harus menggantungkan
kebutuhan pokoknya melalui impor.
Kebutuhan pokok yang masih diimpor tersebut adalah kedelai, gula, daging
sapi, garam dan lainnya," terang dia.
Untuk memenuhi
kebutuhan itu, kata Ismed, sesuai dengan potensi yang dimiliki, RNI telah
merintis mengembangkan usaha di bidang peternakan sapi terintegrasi, penjualan
gula ritel dan pengembangan kedelai, pengembangan perkebunan sawit, dan
lainnya.
Pada kesempatan itu
pula, Ismed menawarkan untuk berbisnis gula,
plasma sawit, daging sapi kepada para peserta. Kemudian salah seorang
peserta menyarankan agar mengembangkan komoditi di daerah perbatasan, sekaligus
berfungsi untuk ketahanan keamanan serta mempercepat pengembangan sebagai solusi terbatasnya
ketersediaan lahan. Ismed merespon positif saran itu.
"Saya berharap
agar ada tindaklanjut, baik dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham maupun
pimpinan TNI. Ini saran yang baik," pungkasnya. (chi/jpnn)