Selasa, 23 Juli
2013 09:28
Pangdam VI/Mlw
Mayjen TNI Dicky Wainal Usman, S.Ip.M.Si dan rombongan terdiri dari Asintel,
Asops, Aster, Asren, Kapendam, Kabintaldam VI/Mlw dan didampingi oleh Danrem
091/Asn Brigjen TNI Gadang Pambudi mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di
Pondok Pesantren Nabil Husein yang beralamat
Jl.Rapak Indah No.01Kel. Karang Asam Ulu Kec. Sei Kunjang Samarinda,
Jum’at (19/7).
Sejak pukul 16.00
Wita usai sholat Ashar, 1.100 santri Ponpes Nabil Husein ini memadati halaman
Panti Jompo yang terletak berseberangan dengan komplek Ponpes. Meski hujan
turun cukup deras, tak menyurutkan semangat para santri untuk menunggu
kedatangan Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Dicky Wainal Usman dan rombongan.
Kehadiran Pangdam
VI/Mlw beserta rombongan disambut hangat oleh Pemilik Pondok Pesantren Nabil
Husein Samarinda HM Said Amin SH beserta pengurus dan para santri yang dibina.
Pimpinan Ponpes
Nabil Husen H Nasikhin dalam sambutannya mengatakan bahwa keberadaan Pondok
pesantren (Ponpes) Nabil Husein di Samarinda merupakan gambaran objektif pondok
pesantren modern saat ini. Betapa tidak, ponpes yang terletak di Jl. Rapak
Indah, Sungai Kunjang ini merupakan salah satu ponpes yang memadukan kurikulum
Agama dan umum sebagai sarana mencetak santri berkualitas.
Di tanah seluas
40.000 meter persegi itu, para santri Ponpes Nabil Husein mengenyam pendidikan formal melalui kurikulum
terpadu setiap harinya. Yakni penyelarasan antara kurikulum pesantren dan
kurikulum pendidikan umum. Perpaduan itu dimaksudkan agar Ponpes Nabil Husein
bisa menyelaraskan antara ilmu dan amal, iman dan taqwa, serta ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek).
“Di usianya yang
menginjak ke-11 tahun, geliat Ponpes Nabil Husein semakin mengembangkan diri
sebagai Ponpes terdepan di Kaltim. Pembangunan Panti Jompo yang terletak di
seberang Ponpes adalah salah satu bukti”,Ungkap Pangdam.
Pangdam menjelaskan
bahwa Empat Pilar Kebangsaan tersebut terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika,
NKRI. Di depan ribuan santri Ponpes Nabil Husein, Pangdam menyatakan perlunya
seluruh elemen masyarakat Indonesia memahami makna keempat pilar kebangsaan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pangdam
VI/Mulawarman juga menerangkan bahwa bangsa Indonesia memiliki 1.128 suku
bangsa, 17.400 pulau dengan luas wilayah keseluruhan yakni 1,9 juta kilometer
persegi.
Pangdam menjelaskan
kondisi bangsa Indonesia saat ini dari keempat pilar kebangsaan masih mengalami
masalah. NKRI masih terganggu, UUD 1945 disepelekan dan implementasi Pancasila
masih jauh dari keadaan yang sebenarnya.
Begitu juga dengan
Bhinneka Tunggal Ika yang masih banyak masalah, ujarnya seraya mengatakan
inilah potret masyarakat Indonesia yang terjadi sekarang ini. Oleh karena itu,
dia berpandangan perlunya seluruh elemen masyarakat termasuk pemerintah untuk
menegakkan empat pilar ini dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya agar rasa
kebangsaan tetap kokoh dan kuat.
Khusus pilar
Pancasila yang terdiri atas lima sila, dia mengajak masyarakat dapat memahami
makna yang terkandung di dalamnya sebagai falsafah dan pandangan serta dasar
negara dan bangsa Indonesia agar tujuan berkehidupan mudah diwujudkan.
"Perlu
diketahui bahwa semua aturan baik Undang-Undang maupun lain-lainnya harus
mengacu pada Pancasila sebagai dasar negara dan pemersatu bangsa". Menurut
dia, Pancasila telah terbukti sebagai pemersatu bangsa sehingga perlu
mendalaminya.
Sebagaimana
diketahui akhir-akhir ini, telah banyak tindakan-tindakan yang terjadi
melenceng dari makna Pancasila seperti kerusuhan di mana-mana, nasionalisme dan
moralitas semakin menurun dan beberapa lagi yang lainnya.
Pemilik Pondok
Pesantren Nabil Husein Samarinda, HM Said Amin SH yang juga Ketua MPW Pemuda
Pancasila Kalimantan Timur mengatakan sangat senang bisa berbuka bersama dan
saling bersilaturahmi.
Momen seperti ini
dapat lebih meningkatkan keimanan para santri, karena mendapatkan dorongan
semangat berharga dari Pangdam VI/Mlw. (Penrem 091/ Dispenad)