Saturday, 27 July 2013 10:02
Jogja, OPERASI itu diadakan selama dua pekan. Hasilnya, sedikitnya 108 orang gepeng berhasil dijaring. Selama operasi itu, dintib mendapatkan dukungan penuh dari anggota Polresta Jogja dan Kodim 0734/Jogja. Jalannya razia dilakukan secara intensif pagi, siang dan malam. “Itu untuk meminimalisasi jumlah gepeng,” ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dintib Kota Jogja Bayu Laksmono kemarin (26/7).
Bayu menambahkan, saat H-1 atau sehari sebelum Idul Fitri, akan melakukan pemulangan sejumlah anak jalanan dan gepeng ke daerah asalnya. Diharapkan saat perayaan Idul Fitri, mereka tidak lagi beroperasi di sejumlah fasilitas umum maupun masjid di Kota Jogja. Karena itu, dia ingin masyarakat berpartisipasi dengan aktif memberikan laporan ke pihaknya maupun kepolisian terdekat. “ Kalaupun masih ada gepeng yang beroperasi saat Idul Fitri biasanya muka lama,” jelas Bayu. Diakui, upaya memulangkan sejumlah gepeng itu kadang tidak maksimal. Itu karena mereka tidak memiliki kartu identitas. Saat dipulangkan dintib tidak bisa sampai ke tempat tinggal mereka atau pemerintah daerah setempat. Sebab, gepeng-gepeng itu lebih memilih turun di daerah-daerah perbatasan kabupaten dan kota. Misalnya, perbatasan Sragen, Secang, Kota Magelang, dan Purworejo serta lainnya.
“Ada yang turun di lampu merah perbatasan wilayahnya sehingga tidak sampai di rumah gepeng tersebut,” ucapnya.
Selama Ramadan, dintib juga mendapatkan informasi adanya droping pengemis ke Kota Jogja. Informasi diperkuat dengan adanya beberapa titik yang diduga menjadi persinggahan. Hanya saja, ia belum bisa melakukan pemetaan lebih lanjut. Termasuk kemungkinan adanya mafia pengemis di balik droping tersebut. Selain anak jalanan dan gepeng, dintib juga menyasar peredaran minuman keras dan praktik prostitusi. Selama dua pekan terjaring 13 PSK di sekitar Terminal Giwangan dan kawasan Bong Suwung. Jumlah miras yang disita ada 64 botol vodka dan miras produk lokal. Kamis (25/7) malam, dintib dan Komisi A juga mengadakan razia. Namun mereka harus kecele karena beberapa target operasi berhasil lolos. Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi A Chang Wendryanto mengimbau penghuni Sarkem untuk tidak melakukan aktivitas selama Ramadan.
“Jangan sampai ada penyisiran oleh ormas. Taati surat edaran wali kota selama Ramadan ini,” pintanya.