Selasa, 30 Juli 2013 | 17:50
Jakarta - Polda Metro Jaya
menurunkan 8.454 personel gabungan terkait Operasi Ketupat Jaya 2013. Personel
itu bakal ditugaskan menjaga perumahan yang ditinggalkan penghuninya selama
mudik, sejumlah terminal, bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, dan jalur
mudik jelang hingga sesudah Lebaran.
"Pasukan jumlahnya 8.454.
Terdiri dari gabungan Polri, TNI, Damkar (pemadam kebakaran), Petugas
Kesehatan, serta elemen lainnya," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya,
Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Selasa (30/7).
Dikatakan Rikwanto, pihaknya
menyiapkan 14 Pos Komando di Polres-Polres dan 111 Pos Pengamanan di terminal,
bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, serta di perbatasan Polda Banten dan
Polda Jawa Barat.
"Pasukan akan ditempatkan di
sana mulai tanggal 1 Agustus sore, karena Operasi Ketupat Jaya mulai dari
tanggal 2 Agustus sampai 15 Agustus. Jadi, tanggal 1 Agustus sore mereka sudah
berada di pos pengamanan masing-masing," tambahnya.
Rikwanto menuturkan, selain itu
para personel fokus mengamankan rumah kosong yang ditinggal pemudik, objek
vital dan tempat keramaian. "Jadi fokus pengamanan terhadap rumah kosong
di pemukiman atau perumahan, kawasan pertokoan, tempat wisata, dan objek
vital," katanya.
Menurut Rikwanto, personel TNI
khusus membantu menjaga objek vital yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
"TNI disiapkan untuk menjaga objek-objek vital yang ditinggalkan di
wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya seperti gedung perkantoran, kementerian,
kedutaan, Pertamina, dan lainnya," jelasnya.
Menyoal aksi terorisme, Rikwanto
mengungkapkan, pihaknya pun telah menyiapkan antisipasi.
"Kami tidak boleh under
estimate. Semua prediksi sudah kami siapkan antisipasinya, seperti penyusupan
saat sholat Ied, ancaman bom dan lainnya. Kami antisipasi sesuai prosedur dan
SOP," jelasnya.
Rikwanto menyampaikan, Polda
Metro Jaya telah melakukan antisipasi dan pencarian terkait lepasnya tahanan
teroris Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan, Tanjung Gusta, Medan, yang
mungkin saja lari ke Jakarta dan sekitarnya.
"Mabes Polri sudah
informasikan, siapa saja namanya, berasal dari mana dan kemungkinan lari ke
mana. Jadi Polda-Polda di seluruh Indonesia sudah diberitahu. Kami telah siapkan
antisipasi dan pencarian terhadap tahanan teroris Tanjung Gusta yang kabur
itu," tegasnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya
juga menyiapkan dua lokasi check point di jalur mudik Lebaran. Diantaranya, di
Jalan By Pass Kedaung Waringin, Bekasi dan jalur menuju Merak atau Sumatera di
Citra Raya, Tangerang.
"Check point didirikan untuk
membantu mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan serta memberikan
rasa aman dan nyaman bagi para pemudik," ungkapnya.
Rikwanto menambahkan, selain
sebagai tempat pemeriksaan kelengkapan dan standar keselamatan kendaraan, di
tempat itu juga disiapkan dokter dan psikolog untuk pemeriksaan kesehatan.
"Psikolog bertugas
memberikan pengetahuan dan konseling mengenai bahaya membawa anak kecil saat
pergi jauh dengan menggunakan roda dua," paparnya.
Rikwanto menegaskan, polisi bakal
menindak tegas pemudik dengan sepeda motor yang membawa anak kecil atau barang
berlebihan. Jika kedapatan ada pemudik yang membawa anak dan barang berlebihan
akan langsung diberhentikan. Ibu serta anaknya diminta pindah ke bus yang sudah
disediakan.
"Membawa anak kecil pakai
motor untuk jarak jauh itu berbahaya dan nanti akan diturunkan. Ibu dan anaknya
dinaikkan ke bus yang sudah disediakan," tandasnya. Sumber : www.beritasatu.com