Selasa, 30 Juli 2013 - 15:44
Jakarta, Seruu.com - Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono akan memasuki masa pensiun pada Agustus mendatang.
Atas hal itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menunjuk Kepala
Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko untuk menjabat sebagai
Panglima TNI.
Anggota Komisi I DPR Susaningtyas
Nefo Handayani Kertopati berpandangan, Jenderal Moeldoko merupakan Perwira
Tinggi (Pati) yang cerdas. Nuning, biasa ia akrab disapa, percaya bahwa
Jenderal Moeldoko yang juga merupakan seorang doktor dapat menghadapi tantangan
dan ancaman terhadap pertahanan negara dengan baik, dan komprehensif.
"Terlebih sekarang kan sudah
tidak zamannya lagi perang tradisional," kata Nuning kepada Seruu.com,
Selasa (30/7/2013).
Dikatakan Nuning, zaman sekarang
ini pertahanan negara sudah mengandalkan alat utama sistem pertahanan
(alutsista). Artinya, kini negara sudah berada di zaman perang modern yang
berifat asimeterik. Ia juga melihat, eskalasi ancaman dari infiltrasi asing
dengan berbagai cara tentu bisa meningkat suatu saat ke depannya.
"Situasi kawasan dewasa ini
menuntut kecerdasan seorang Panglima!," tegas politisi Partai Hanura ini.
Sementara itu, ditemui di Gedung
DPR Senayan, Selasa (30/7/2013) Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan
DPR sudah menerima surat dari Presiden SBY terkait pergantian Panglima TNI
sejak tanggal 23 Juli kemarin. Dikatakan Priyo, setelah menerima nama calon
yang diajukan Presiden, Pimpinan DPR akan langsung menyerahkannya kepada Badan
Musyawarah (Bamus) dan Komisi I DPR untuk mempertimbangkan calon itu.
"Diperkirakan paling cepat
pada minggu ketiga bulan Agustus," katanya.
Di lain hal, jika memang Jenderal
Moeldoko benar menjadi Panglima TNI. Maka ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang
harus diselesaikan oleh Moeldoko. Menurut anggota Komisi I DPR Nurul Arifin,
yakni Moeldoko dapat lebih diharapkan untuk mengkoordinasikan unsur TNI saat
ini. Itu juga tentunya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi
di lingkaran eksternal.
"Sekarang di Asia Pasifik
memang sangat Eye Cacring. Sangat seksi hal seperti ini, rentan keamanan.
Panglima menjadi koordinator dan pengendali keamanan," tandas Nurul.
Jendral TNI Moeldoko, lahir di
Kediri, Jatim, 8 Juli 1957. Sejumlah jabatan pernah diemban jendral bintang
empat ini, mulai dari Sespri Wakasad, Danrem 141 Tanjung Pura, Kasdam Jaya,
Panglima Divisi I Kostrad, Pangdam Tanjung Pura, Pangdam Siliwangi, Wagub
Lemhanas, Wakasad, hingga KSAD.