RABU, 28 AGUSTUS
2013 | 07:50 WIB
TEMPO.CO,
Jakarta - Sumber Tempo menyebut pihak TNI dan kepolisian telah melakukan gelar
perkara atas peristiwa penembakan di depan asrama Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon)
TNI Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo. "TNI membenarkan ada dua
peluru yang ditembakkan ke udara, atas perintah perwira piket," ujarnya
saat ditemui Tempo Selasa malam, 27 Agustus 2013.
Dua peluru
tersebut, kata Sumber Tempo, ditembakkan dari senjata M16. Ia menuturkan,
tembakan dilepaskan karena situasi tidak kondusif. Ia mengungkapkan,
berdasarkan keterangan saksi mata, ada senjata tajam yang dibawa rombongan
pemotor, yang terlibat keributan di depan asrama.
Sumber Tempo
menjelaskan, tembakan dilepaskan untuk membubarkan rombongan bersepeda motor.
Rombongan itu terlihat hendak menyerang asrama.
Pada Ahad lalu,
terjadi tawuran antar kelompokdi depan Markas Menzikon, Pasar Rebo, yang
menewaskan Muhamad Saefullah. Korban mengalami luka tembak. Selain itu terdapat
dua korban lainnya yang juga mengalami luka tembak dan luka senjata tajam.
Keduanya, yakni Muh. Rizky, 19 tahun, warga Ciracas, mengalami luka tembak di
paha kanan dan Zulham Harahap, 38 tahun, warga komplek Menzikon TNI AD, luka di
kaki sebelah kiri akibat senjata tajam.
Sumber Tempo
menjelaskan, saksi peristiwa penembakan di Pasar Rebo pada Senin dini hari, 26
Agustus 2013 melihat pelaku. "Saksi atas nama Dwi Ari Suseno, melihat
pelaku berdiri di separator depan markas," ucapnya saat ditemui Tempo,
Selasa malam, 27 Agustus 2013.
Ia menuturkan,
Dwi berniat melintas di lokasi kejadiaan sebelum melihat sekitar 30 orang
dengan sepeda motor bubar dari asrama Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon) TNI
Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pekayon, Pasar Rebo. Karena melihat ada
rombongan pemotor bubar, kata Sumber Tempo, Dwi sontak memutar balik motor yang
dikendarainya.
Dwi pun
mendengar satu kali letusan tepat di depan asrama. "Menurut penuturan Dwi,
ada orang berbaju putih keluar dari markas, ke separator, kemudian menembak dua
kali ," katanya. Sumber Tempo menyebut sejak peristiwa itu, keberadaan
pelaku belum diketahui.
Berdasarkan data
yang dihimpun kepolisian, saksi korban, M. Rizki, juga mengatakan pelaku
penembakan mengenakan kaos putih, jeans pendek dan tas kecil selempang. Namun
menurut dia, pelaku menembak satu kali dari dalam asrama. Selanjutnya, Rizki
melihat pelaku mengejar rombongan sampai ke seberang jalan.
Persisnya, dari
atas trotoar. Menurut Rizki, pelaku mengarahkan senjata api ke rombongan
kemudian terdengar dua kali letusan. "Mengenai punggung kanan M.
Syaefullah, bersarang di dada," ucap Sumber Tempo. Tembakan juga mengenai
pinggul kanan Rizki.