Kamis, 29 Agustus 2013 20:34:07
Merdeka-- Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke-19. Dalam setiap perayaan ulang tahun, AJI selalu menobatkan salah satu unsur di masyarakat sebagai musuh besar pers. Kali ini pemenang untuk nominasi musuh besar pers jatuh pada TNI.
"AJI menemukan teror yang sistematis. AJI mensinyalir teror melibatkan TNI bahkan yang terang-terangan dilakukan oleh anggota TNI. AJI menetapkan musuh kebebasan pers 2013 adalah TNI," kata Ketua Divisi Hukum AJI, Iman D Nugraha di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Kamis (29/8).
Menurutnya, AJI banyak mensinyalir intimidasi yang dilakukan TNI kepada wartawan. Yang teranyar intimidasi kepada wartawan peliput sidang kasus Cebongan.
"Kita mengingat terjadi ketika peliputan Lapas di Cebongan. Ketika itu orang yang meliput mendapatkan teror berupa SMS sampai pemanggilan wartawan pemantau sidang terjadi pada saat itu. Terornya sistematis dan terkoneksi," lanjutnya.
Untuk itu, AJI mendesak agar TNI bisa koreksi diri. Termasuk ikut serta dalam mengusut siapa oknum yang melakukan intimidasi.
"Ini menyedihkan ada peran anggota TNI di dalamnya, muncul ke permukaan tidak ada langkah untuk pengusutan TNI," tutup dia.
Selama tahun 2012 sampai pertengahan 2013, ada 26 kekerasan yang menimpa para jurnalis. Lima besar pelaku tersebut adalah massa, orang tidak dikenal, anggota TNI dan Polri serta ormas. [dan]