Rabu, 28 Agustus
2013 , 00:03:00
JAKARTA - Satuan
Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgaspamtas) yang bertugas di sejumlah titik di
Indonesia bakal dapat menikmati program siaran televisi (TV) bersifat
informasi, pendidikan dan hiburan melalui siaran stasiun TV Internasional
seperti CNN dan seluruh stasiun TV nasional.
Hal tersebut
terwujud menyusul penandatanganan nota kesepahaman Panglima TNI Laksamana TNI
Agus Suhartono, dengan Direktur Utama PT MNC Sky Vision Tbk Bambang Rudijanto
Tanoesoedibjo di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Selasa (27/8).
Dalam nota
kesepahaman tersebut antara lain tertulis PT MNC Sky Vision Tbk memasangkan
perangkat Indovision, Penyedia Program Siaran dan Kanal yang dapat dipergunakan
TNI untuk prajurit yang sedang bertugas di Pos Satuan Tugas Pengamanan
Perbatasan dan Pulau Terluar NKRI.
"Selain
itu, pihak MNC Sky Vision juga menyediakan kanal yang dapat dipergunakan TNI
sebagai saluran untuk memberikan informasi khusus dari para Pimpinan TNI kepada
para prajurit TNI yang berada di Pos Perbatasan dan Pulau-Pulau Terluar,"
kata Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.
Hingga saat ini
lanjutnya, pihak Sky Vision telah memasang Indovision dan menyediakan Program
Siaran dan Kanal di 34 lokasi Pos Satgaspamtas TNI, antara lain di perbatasan
Kalimantan Barat (Entikong, Sintang, Nunukan, Sebatik, Tarakan), wilayah Papua
(Jayapura), Wilayah NTT (Atambua).
"Secara
bertahap setelah penandatanganan Nota Kesepahaman ini, akan dilanjutkan dengan
pemasangan fasilitas yang sama di 100 Pos Satgaspamtas TNI di seluruh
Indonesia. Jumlah keseluruhan Pos yang akan mendapatkan layanan tersebut
sebanyak 200 Pos Pengamanan," imbuhnya.
Sementara
Panglima TNI dalam sambutannya menyatakan gembira atas dedikasi PT MNC Sky
Vision Tbk membantu penguatan kapasitas TNI bagi penyediaan informasi dalam
pelaksanaan tugas pengamanan perbatasan negara dan pulau-pulau terdepan.
"Kontribusi
nyata dari PT MNC Sky Vision Tbk ini menjadi salah satu sarana bagi prajurit
TNI dan masyarakat di sekitar pos pengamanan terbatas Indonesia, dalam rangka
mendapat akses informasi yang lebih luas, sehingga diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang berimbang dengan perkembangan informasi yang beredar di wilayah
negara tetangga," kata Laksamana TNI Agus Suhartono.
Dikatakannya,
nota kesepahaman ini dapat mengurangi potensi kerawanan kawasan perbatasan yang
cenderung lebih cepat terpengaruh oleh budaya asing, sehingga jiwa patriotisme
dan nasionalisme akan tetap terjaga. "Dengan demikian para prajurit
khususnya dan masyarakat pada umumnya yang berada di wilayah perbatasan merasa
bangga jadi warga negara Indonesia," imbuhnya. Sumber : www.jpnn.com