JAKARTA - Meski sudah mengantongi nama orang yang dicurigai dalam insi¬den penembakan di depan kompleks Menzikon, polisi tidak mau gegabah meng¬ambil kesimpulan. "Kami masih menunggu hasil pemeriksaan proyektil di Puslabfor," kata Kepala Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar M. Saleh, kemarin.
Insiden penembakan itu terjadi pada 25 Agustus lalu, saat terjadi tawuran di Jalan Raya Bogor, tepat di depan pintu masuk kom¬pleks Menzikon, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Seorang pelajar, Muhamad Syaifullah, 15 tahun, tewas dalam kejadian tersebut. Punggung kanannya diter¬jang timah panas.
Tawuran itu diduga bermula dari seorang remaja bernama Valentino Panjaitan, 16 tahun. Pelajar tersebut datang ke kom¬pleks bersama tiga teman perempuan untuk mengan¬tar temannya, Danang, 17 tahun, yang memang tinggal di sana. Namun, saat akan meninggalkan kompleks, Valentino diserang sekelom¬pok pemuda. Dia kemudian diseret ke pos jaga kom¬pleks.
Belakangan, puluhan remaja bersepeda motor datang untuk menjemput Valentino. Kedatangan mereka dihalang-halangi warga kompleks. Saat itulah terjadi bentrokan fisik yang berujung penembakan.
Selain Syaifullah, terda¬pat dua korban yang terluka, yaitu M. Rizki, 19 tahun, dan Zulham Harahap, 38 tahun. Rizki menderita luka akibat terserempet peluru, sedangkan Zulham menderita luka bacok. Seorang saksi berinisial DA mengaku melihat pria yang menembak Syaifullah dan Rizki. Pria itu mengenakan kaus putih, bercelana jins pendek, dan membawa tas selempang.
Salah seorang penyidik Polres mengatakan, saksi mendengar empat suara tembakan, bukan dua. Dua letusan pertama terdengar dari dalam kompleks. Sedangkan letusan kedua berasal dari senjata api yang dibawa lelaki berkaus putih tersebut. "Pria itu keluar dari kompleks dan berjalan sampai separator jalan," katanya. "Dari sanalah dia melepaskan tembakan."
Saleh tidak bersedia memberi tanggapan soal keterangan yang disampai¬kan sumber tersebut."Masih diselidiki, kami sangat-hati-hati sekali untuk menyim¬pulkan ciri-ciri pelaku," katanya. Dia juga tidak ber¬sedia memberi konfirmasi ihwal empat letusan senjata api yang didengar saksi.
Kepala Polres Jakarta Timur Mulyadi Kaharni, sebelumnya, mengatakan penyidik telah menemukan petunjuk untuk meng¬ungkap identitas pelaku penembakan. Petunjuk itu didasari keterangan dari sejumlah saksi. "Diduga pelaku adalah anggota Polri," katanya.
Menurut Mulyadi, proses penyelidikan akan dila¬kukan secara transparan. Karena itu, dia memin¬ta masyarakat bersabar menunggu penyelidikan tun¬tas. "Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi kasus ini," katanya. Jika terbukti ada anak buahnya yang terlibat, dia mengaku tidak segan-segan menjatuhkan sanksi. (AFRILIA SURYANIS | SUSENO), Sumber: Koran Tempo (30 Agustus 2013/Jumat, Hal. 03)