Selasa, 27
Agustus 2013 12:53 WIB
TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - DPR menyepakati Jenderal Moeldoko menjadi Panglima TNI, menggantikan
Laksamana Agus Suhartono.
Moeldoko
menjelaskan program pertamanya, yakni dengan melakukan konsolidasi
antar-kesatuan TNI.
"Sekali
lagi saya ingin menyampaikan, saya akan mengawali dengan konsolidasi. Saya akan
melihat hal-hal yang sedang berjalan," kata Moeldoko di Gedung DPR,
Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Moeldoko mengaku
akan melanjutkan kebijakan rencana strategi pertahanan, seperti pembangunan
kekuatan dan pembinaan. Sedangkan soal konsolidasi, Moeldoko akan melihat
kekuatan yang dimiliki internal TNI serta kelemahannya.
"Semuanya
akan kami lihat. Pakai analisis tentunya, baru kami ambil langkah-langkah ke
depan," tuturnya.
Moeldoko juga
akan melakukan moderenisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). TNI,
kata Moeldoko, juga akan mengawal tahun politik, agar stabilitas di dalam
negeri berjalan aman dan stabil.
"Kontribusi
TNI, yang pertama, memosisikan dirinya harus sangat netral, bukan sekadar
netral. Kedua, memberikan kontribusi positif atas penyelenggaran pemilihan
umum, contohnya mungkin perlu bantuan alat angkut udara dalam rangka
mendistribusikan sesuai UU," ungkapnya.