Rabu, 28 Agustus
2013 13:54:49
Seorang pemuda,
Valentino ditetapkan sebagai tersangka terkait tawuran berdarah antar kelompok
pemuda dan warga yang terjadi di dalam kompleks Menzikon TNI AD, Jalan Raya
Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Valentino dijerat UU Darurat atas kepemilikan
senjata tajam.
"Ada satu
orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni Valentino. Petugas
menemukan sebilah celurit dari tubuhnya," ujar Kabid Humas Humas Polda
Metro Jaya Kombes Rikwanto di kantornya, Rabu (28/8) .
Rikwanto
menjelaskan, pada saat peristiwa terjadi, Valentino turut diamankan kepolisian
dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Atas
perbuatannya, Valentino dikenakan Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1954
tentang kepemilikan senjata tajam dengan ancaman kurungan selama 20 tahun.
Namun hingga
kini polisi masih belum berani mengungkap siapa pemilik senjata api dalam kasus
tawuran tersebut. Sang pemilik senjata api yang menyebabkan satu orang tewas
hingga kini masih berkeliaran bebas.
Sebelumnya,
keributan antar pemuda terjadi pada Minggu (25/8). Bentrok terjadi di Komplek
Menzikon TNI AD Jalan Raya Bogor RT 001/10 Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo,
Jakarta Timur. Satu orang dilaporkan tewas dan dua mengalami luka tembak.
Berdasarkan data
yang dihimpun merdeka.com, akibat keributan tersebut, beberapa korban mengalami
luka dan dua orang luka tembak senjata api, di antaranya:
1. M Syaifullah
(16), Jakarta,Islam, pelajar. Alamat Cipayung RT 001/01 Kelurahan Cipayung,
Jakarta Timur. Mengalami luka tembak bagian punggung sebelah kanan (meninggal
dunia).
2. Muh Rizky
(19) Jakarta, Islam, pelajar. Alamat Jalan Cempaka RT 005/ 09 Kelurahan Kelapa
Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Luka tembak paha sebelah kanan dan dirawat
di RS Tugu Ibu.
3. Zulham
Harahap, (38) Jakarta, Islam, swasta. Alamat Komplek Menzikon TNI AD RT.001/10
Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Mengalami luka pada kaki sebelah
kiri akibat senjata tajam.
Keributan
berawal saat Valentino dipukul oleh sejumlah pemuda. Kala itu, ia bersama tiga
rekan wanitanya hendak mengantarkan Danang, warga kompleks Menzikon. Namun,
saat di kompleks, para pemuda yang sedang nongkrong menggoda ketiga rekan
Valentino. Tidak ada respon saat itu, namun usai kembali dari rumah Danang,
para pemuda ini malah mengeroyok Valentino.
Tindakan ini
memicu kemarahan teman-teman Valentino. Selang berapa lama, ia dan sekitar 20
rekan-rekannya datang ke lokasi dengan maksud balas dendam. Alhasil, keributan
akhirnya pecah. Tawuran baru bisa mereda saat petugas pos penjagaan di Markas
Menzikon berusaha membubarkan massa dengan cara melepaskan tembakan ke udara. Sumber : www.merdeka.com