JAKARTA: Indonesia dan Amerika Serikat
akan menjadi tuan rumah bersama untuk ADMM Plus dalam kegiatan Counter Terrorism Exertise (CTX), yang
akan berlangsung pada 9-13 September mendatang di kawasan IPSC Sentul, Bogor.
"Latihan bersama yang melibatkan
18 negara ini adalah pertama yang pernah dilaksanakan di kawasan Asia
Pasifik," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai menerima kunjungan
kehormatan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Chuck Hagel, di Kantor
Kemhan, Jakarta, Senin (26/8).
Purnomo, dalam keterangan
tertulis yang diterima Suara Karya di Jakarta, kemarin, berharap, Menhan Chuck
Hagel dapat hadir untuk menyaksikan latihan bersama ini.
Kemhan berharap latihan bersama
angkatan bersenjata kedua negara terus dilaksanakan dalam upaya peningkatan
profesionalisme TNI. Peningkatan profesionalisme Prajurit TNI ini, seiring
dengan upaya pemerintah memodernisasi alutsista TNI, sehingga dapat menjalankan
tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan baik.
"Karena itulah, latihan
bersama TNI dan Angkatan Bersenjata AS, sangatlah penting untuk membangun
kapabilitas dan profesionalitas prajurit TNI," katanya.
Mengenai kerja sama Defence Institute Reform Initiative (DIRI), Kemhan telah
menjadikan program-program tersebut sebagai bench-mark dalam rangka meningkatkan kualitas sistem perencanaan
strategis, pengadaan barang, dan aspek manajerial lainnya.
Berkaitan dengan rencana
pengadaan helikopter Apache AH-64, Kemhan dalam rangka membangun kekuatan pertahanan
akan mempersiapkan Skuadron Apache sebagai helikopter serang yang merupakan
bagian dari TNI AD.
Perubahan Jadwal pada kesempatan
tersebut, Menhan menjelaskan berkaitan dengan ADMM Plus, bahwa pertemuan yang
semula berlangsung tiga tahun sekali, berubah menjadi dua tahun sekali. Dan
pertemuan ADMM Retreat di Brunei
mendatang, akan mengonfirmasi secara resmi perubahan tersebut.
Dalam pertemuan itu, akan
diresmikan pula satu area kerja sama Experts
Working Group (EWG) baru, yaitu EWG
on Humanitarian Mine Action (HMA). Dengan demikian, tahun depan ADMM Plus
EWG memiliki enam area kerja sama, yakni EWG on Humanitarian Assistant and Disaster Relief (HADR), EWG on Peace Keeping Operations (PKO), EWG on Maritime Security (MS), EWG on Counter Terrorism (CT), EWG on Military Medicine (MM), dan EWG on Humanitarian Mine Action (HMA).
Purnomo menjelaskan, kunjung an
Menhan AS menunjukkan kedekatan hubungan bilateral, terutama di bidang
pertahanan.
"Pertemuan Menteri Pertahanan
kedua negara ini sangat penting dalam upaya menjaga dan menjalin komunikasi,
dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan kawasan strategis," ujarnya.
Menhan Purnomo Yusgiantoro juga
mengapresiasi komitmen Pemerintah AS untuk berkerja sama dengan RI dalam
pengembangan kemampuan pertahanan melalui berbagai program kerja sama
pertahanan (defence cooperation),
seperti pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam rangka
memenuhi MEF.
Menhan RI juga menghargai
dukungan AS yang diberikan dalam Shangri-La
Dialogue pada Juni lalu. Mengenai undangan Pemerintah AS kepada Para
Menteri Pertahanan ASEAN untuk mengunjungi Hawaii dalam meningkatkan kerja sama
pertahanan di Kawasan Asia Pasifik, Menhan menjelaskan, hal itu akan dibahas
dalam pertemuan ADMM Retreat mendatang,
yang akan dilaksanakan pada 28 Agustus di Brunei Darussalam. (Feber S), Sumber Koran: Suara Karya (27
Agustus 2013/Selasa, Hal. 04)