23 September, 2013, MEDAN (Berita): Wawasan Kebangsaan bagi generasi muda bangsa akhir-akhir ini semakin memudar, bahkan nyaris sirna pada jatidiri anak bangsa, khususnya generasi muda.Hal itu diungkapkan Kasdam I/BB Brigjen TNI I Gede Sumertha ketika membuka upacara Penyambutan dan Pembekalan Mahasiswa Baru (PPMB) Universitas Pembangunan panca Budi (Unpab) Medan Tahun Akademik 2013/2014.
“Bila kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan maka akan mendorong terjadinya disorientasi dan perpecahan,” katanya di hadapan 1.600 orang mahasiswa baru Unpab di kampus Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis kemarin.
I Gede Sumertha yang mewakili Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Burhanuddin Siagian menuturkan, konflik vertikal dan horizontal yang terjadi dalam kehidupan sosial bisa melahirkan ancaman disintegrasi bangsa. Apalagi, kata dia, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural terdiri dari beragam suku, budaya, agama dan istiadat.“Semua ini mengandung potensi konflik yang dapat merugikan dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan bagi setiap negara dalam era globalisasi dimana hampir tidak ada batasan dalam akses teknologi dan informasi menyebabkan bergesernya nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa. Indonesia sebagai bangsa yang ebsar juga tidak luput menghadapi tantangan tersebut, dimana telah terjadi pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.“Hal itu dapat kita lihat pada era reformasi saat ini, di mana penyampaian aspirasi sering dilakukan secara anarkis dan terkesan primitif,” ujarnya.
Dia mencontohkan, kenakalan remaha semakin meningkat dan terkesan brutal, masalah Narkoba dan perkelahian antar mahasiswa serta antara kelompok masyarakat, juga semakin marak.Menurutnya hal itu sangat memprihatinkan. Oleh karena itu dia mengimbau bagi setiap orang untuk melakukan peninjauan kembali arti pentingnya wawasan kebangsaan.
Kasdam I/BB menyatakan wawasan kebangsaan bukanlah sesuatu yang bersifat statis dan tak berubah dari waktu ke waktu, sebaliknya itu bersifat dinamis.“Namun bukan berarti juga wawasan kebangsaan tersebut dapat diubah-ubah sesuka hati,” ucapnya.
Sebelumnya, Rektor Unpab HM Isa Indrawan SE, MM diwakili Staf Ahli Rektor Bidang Akademik M Toyib Daulay menuturkan Unpab melihat mahasiswa baru di universitas ini perlu dibekali tentang wawasan kebangsaan. Untuk itulah Unpab sengaja mengundang Panglima Kodam I/Bukit Barisan untuk memberikan ceramah tentang pentingnya wawasan kebangsaan terhadap para mahasiswa baru.