Selasa, 24
September 2013 | 11:23
Jakarta - Indonesia
akan segera diperkuat sistem pertahanan intelijen melalui perangkat alat sadap
yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata asal Inggris, Gamma TSE Ltd. Alat
sadap canggih tersebut akan digunakan untuk tingkatan intelejen strategis.
Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, menegaskan, perkuatan basis pertahanan
intelejen pertahanan mencakup ruang lingkup intelejen strategis. Oleh sebab
itu, kementerian menyatakan alat sadap tersebut akan diberikan kepada TNI,
khususnya Badan Intelijen Strategis (BAIS).
"Kalau kita
terkait dengan intelejen strategis. Kita akan gunakan disitu. Bukan buat
intelejen aksi kriminal, pembobol bank, dan lain-lain," ucap Purnomo,
sesaat setelah menutup pendidikan pelatihan bela negara Kementerian Pertahanan
RI 2013 di Rindam Jaya, Jakarta, Selasa (24/9).
Purnomo
menegaskan, peralatan intelejen berupa alat penyadapan tidak akan digunakan
seenaknya. Sebaliknya, hanya akan dimaksimalkan untuk kegiatan intelejen yang
benar-benar diprediksikan akan mengganggu kedaulatan negara.
"Kita tidak
akan lakukan penyadapan seenaknya. Akan kami gunakan sepenuhnya untuk intelejen
strategis," ujarnya.
Perlengkapan
intelijen penyadapan tersebut dibeli seharga empat juta euro atau sekitar Rp 70
miliar. Pembelian alat sadap baru merupakan upaya modernisasi peralatan
intelijen yang dimiliki BAIS.
Pengadaan alat
sadap ini masuk dalam rancangan modernisasi alat utama sistem persenjataan
Indonesia atau Minimum Essential Force. (Penulis: Y-7/TK & Sumber:Suara
Pembaruan)