DENPASAR—Pengamanan ekstra ketat akan diberlakukan
di kawasan Bali Tourism Development Center (BTDC) menjelang pelaksanaan Konferensi
Tingkat TinggiAsia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC), 1-8 Oktober mendatang.
Saat ini, tim pengamanan dari Amerika Serikat sudah tiba di Bali untuk, menyiapkan pengamanan pejabat setingkat menteri dari Amerika Serikat.
"Tim advance untuk para menteri sudah sampai. Kalau kepresidenan belum," kata Asisten Manajer Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I,
Alfasyah, di Denpasar, kemarin.
Menurut dia, tim yang
sudah tiba diberi ruangan khusus sebagai posko. Ruangan tersebut terletak di sebelah gedung pemadam kebakaran Angkasa Pura I. Namun, Alfasyah mengaku belum mengetahui jadwal kedatangan Secret Service
yang bertugas melindungi presiden dan para pejabat penting Amerika Serikat lainnya. "Belum tentu kami dikasih jadwalnya," kata
dia.Untuk menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, pemerintah sudah menyiapkan
helipad terbesar di Pulau Peninsula, Bali.
Sementara itu, Panglima
TNI Jenderal Moeldoko menyatakan pengamanan APEC akan dikoordinasi oleh komando gabungan satuan tugas KTT APEC
yang dipimpin oleh perwira bintang tiga TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal Lodewijk Freidrich
Paulus. Saat ini, Lodewijk menjabat sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat.
Dalam tugasnya,
Lodewijk akan mengkoordinasi beberapa satuan tugas, yakni satuan tugas intelijen yang dipimpin Kepala Badan Intelijen Strategis dan satuan tugas pengamanan wilayah. Satuan tugas terakhir dipimpin oleh Panglima Komando Daerah
Militer Udayana dan Kepala Kepolisian Daerah Bali. Satuan tugas lainnya adalah satuan tugas pengamanan wilayah laut di bawah kendali Panglima Komando Armada
RI Kawasan Timur, dan satuan tugas pengamanan udara yang dipimpin Panglima Komando Operasi II.
Sedangkan satuan tugas pengamanan very-very
important person (VVIP) berada di bawah koordinasi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. "Paspampres inilah yang
bertugas menjaga keamanan 21 kepala negara peserta KTT APEC," kata Moeldoko ketika dihubungi Tempo, kemarin.
Moeldoko juga menjelaskan terdapat beberapa kepala negara yang
meminta tambahan pengamanan. "Rusia, Amerika Serikat, Cina, dan Korea
Selatan meminta tambahan senjata dan personel," kata dia. (PutuHery&Fanny Febiana), Sumber:
Koran Tempo (27 September 2013/Jumat, Hal. 09)