DENPASAR —
Pemerintah membangun helipad terbesar di Indonesia di Pulau Peninsula, kawasan
Bali Tourism Development Corporation (BTDC). Pembangunan helipad ini
dimaksudkan sebagai persiapan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack
Obama, yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AsiaPacific
Economic Cooperation (APEC) pada 1-8 Oktober mendatang di BTDC Nusa Dua, Bali.
Direktur Operasi
BTDC I Nyoman Cakra mengatakan standar khusus pengamanan Obama
mensyaratkanketersediaan helipad ukuran jumbo. "Helipad ini biar
bisa menampung helikopter Chinook 407 yang akan digunakan Obama," katanya
kemarin.Ia menambahkan, Indonesia belum memiliki helikopter raksasa ini.
Helipad khusus
ini berukuran diameter 46,5 meter atau 52,5 meter. Helipad dilengkapi akses ke
semua hotel yang dipergunakan saat APEC nanti.
Bagian
Perencanaan BTDC, Putu Hendra Santikan, mengatakan helipad itu ada kemungkinan
juga akan digunakan oleh para kepala negara lainnya. "Cuma tamu negara
yang kelasnya very-very important person," ujarnya di sela pengerjaan
proyek itu.
Ia menjelaskan,
pengerjaan pembangunan helipad ini dilakukan oleh PT KaryaNirmala sejak dua
bulan lalu. Puluhan pekerja masih menyelesaikan pembangunan helipad.
Juru bicara
Kepolisian Daerah Bali, Ajun Komisaris Besar Haryadi, mengatakan pengamanan
pelaksanaan KTT akan melibatkan TNI, Polri, dan Pasukan Pengaman Presiden.
"Kapolda akan bertindak sebagai koordinator pengamanan tamu
VVIP.Pengamanan APEC dikoordinasikan oleh Panglima TNI," kata Haryadi
kemarin.
Ia menegaskan,
semua satuan Polri akan diturunkan untuk mengamankan APEC, mulai dari polisi
pariwisata, Sabhara, Brigade Mobil, hingga pasukan khusus penjinak bom.
Polisi lalu lintas akan bertugas mengawal rombongan kepala negara.
Mereka akan
ditempatkan di tempat penginapan para tamu negara.Direktur Lalu Lintas
Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Beno Louhanapessy mengatakan, selama
pelaksanaan KTT, 15 titik di sepanjang Jalan By Pass Tohpati Nusa Dua, Bali,
akan ditutup.
"Rekayasa
jalan dengan menutup titik-titik tertentu di Jalur Tohpati sampai Nusa Dua ini
untuk mengurangi antrean yang timbul pada saat memutar, sehingga kecepatan di
Jalan By Pass ini tetap terjaga," katanya.
Menurut Beno, di
sepanjang jalur tersebut, kepolisian akan memotong badan jalan dengan
mengurangi sejumlah taman di sepanjang Jalan By Pass agar lebih lebar.(PUTU HERY),
Sumber: Koran Tempo(25 September 2013/Rabu, Hal. 08)