Selasa, 20 Agustus 2013

Warga Piknik Nonton "Perang"_2.937 Personel TNI Ikuti Persiapan Pembentukan Batalion Raider Kodam Siliwangi

CIMAHI, (PR).- Aksi 2.937 personel TNI AD dari Ko­dam III/Siliwangi yang mengikuti kegiatan persiapan pembentukan Batalion Raider Kodam III/Siliwangi menjadi tontonan masyarakat di Kom­pleks Latihan Tembak Terpadu milik Brigif 15 Kujang II Kodam III/Siliwangi, di Gunung Bohong di Padasuka-Cibeber, Kota Cimahi, Senin (19/8/2013). Warga dari berbagai daerah di Cimahi berbondong-bondong menyaksikan "aksi perang" tersebut se­cara langsung.

Warga RT 4 RW 2 Kel. Cibabat Kec. Cimahi Utara, Elfarid (60) se­ngaja membawa cucunya, Farrel (5) menggunakan angkutan kota menuju lokasi latihan. "Saya lihat helikopter berseliweran di atas rumah. Ini pasti ada latihan perang. Saya harus lihat," ujarnya, saat ditemui di lokasi.

Menurut Elfarid, dirinya merasa perlu mengikuti perkembangan ke­giatan TNI di Kota Cimahi. "Saya iku­ti program latihan tentara kalau mau perang seperti apa, kita harus tahu kalau Cinta Indonesia. Apalagi, se­karang kan masih suasana HUT ke-68 Kemerdekaan RI," tuturnya.

Dia berharap, cucunya Farrel. kelak bisa menjadi TNI AD. "Nanti, kalau cucu jadi tentara kan bisa membela negara," ujarnya.

Hal serupa diungkapkan warga Jin. Cisangkan, Asep Suryana (13). Siswa sekolah dasar tersebut menem­puh perjalanan dari rumah ke lokasi latihan dengan berjalan kaki. "Lihat tentara suka, apalagi kalau lihat senjatanya. Kalau tidak dipakai nembak sih biasa saja, tapi kalau dengar suara tembak-tembakan ya serem juga. Takut kena," ujarnya.

Namun, Asep dan ratusan warga lainnya tidak beranjak dari area latih­an saat kegiatan berlangsung. Mere­ka bahkan sengaja membawa bekal makanan, alas duduk, payung, dan berbagai bekal lainnya untuk me­nyaksikan para tentara tersebut menjalankan misi latihan.

Suara masyarakat riuh rendah saat menyaksikan para prajurit turun dari helikopter dengan hanya menggunakan tambang. Selain itu, aksi tembak-tembakan di sebuah bangunan turut menyedot perhatian masyarakat.

Meski begitu, suara bising tem­bakan juga ternyata menimbulkan kekhawatiran masyarakat lainnya. Sebut saja. di RT 4 RW 2 Jin. Ibu Ganirah Kel. Cibeber Kec. Cimahi Se­latan. "Saya terganggu sama suara tembakannya. Terasa sangat dekat dan menggelegar," kata warga setem­pat, Nana (35).

Dia mengaku tahu lokasi Gunung Bohong sebagai tempat latihan me­nembak. Tapi, frekuensi tembakan­nya sangat sering. Kami was-wasnya, ada peluru nyasar atau bagaimana. Kan, lokasinya terlalu dekat sama permukiman yah," tuturnya.

Persiapan
Ketika dikonfirmasi, Dandim 0609/Kab. Bandung Letkol Rd. Agus Prasetyo mengakui soal kegiatan TNI AD di kawasan Gunung Bohong. "Ke­giatan dalam tahap persiapan sejak Minggu (18/8/2013), pembukaan di­gelar pada Kamis (22/8/2013), dilan­jutkan dengan kegiatan di Situ Lem­bang," katanya.

Para prajurit dikumpulkan di tem­pat tersebut dalam rangka pemben­tukan Raider Kodam Ill/Siliwangi. Lokasi Gunung Bohong dipilih kare­na termasuk fasilitas Kodam III/Siliwangi dengan fasilitas dan sarana-prasarana yang menunjang untuk latihan.

Sebelum acara digelar, jajaran Kodim 0609/Kab. Bandung sudah melakukan sosialisasi dan imbauan ke masyarakat sekitar. "Kita juga se­bar  anggota  untuk  melakukan pengamanan wilayah," ujarnya.

Lapangan tembak Gunung Bo­hong pada kondisi awal hanya memiliki jarak menembak 300 me­ter. Pada tahun 2011, guna memper­panjang jarak lapangan tembak menjadi 600 meter maka titik o meter ditarik lagi sekitar 300 meter ke arah gunung.

Masyarakat diminta tak waswas atas kegiatan yang berlangsung di Gunung Bohong karena menggu­nakan persenjataan yang aman de­ngan jarak tembak mengarah ke bu­kit. Peluru sudah diperhitungkan ti­dak akan membahayakan, juga di­antisipasi teritorial melakukan pe­ngamanan wilayah.


"Namun, kami tetap imbau ma­syarakat yang menonton langsung maupun di permukiman sekitar agar tetap berhati-hati di sekitar area latihan," ujarnya. (A-158), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (20 Agustus 2013/Selasa, Hal. 06)