CIMAHI, (PR).- Aksi 2.937 personel TNI AD dari Kodam III/Siliwangi yang mengikuti
kegiatan persiapan pembentukan Batalion Raider Kodam III/Siliwangi menjadi
tontonan masyarakat di Kompleks Latihan Tembak Terpadu milik Brigif 15 Kujang
II Kodam III/Siliwangi, di Gunung Bohong di Padasuka-Cibeber, Kota Cimahi,
Senin (19/8/2013). Warga dari berbagai daerah di Cimahi berbondong-bondong
menyaksikan "aksi perang" tersebut secara langsung.
Warga RT 4 RW 2 Kel. Cibabat Kec.
Cimahi Utara, Elfarid (60) sengaja membawa cucunya, Farrel (5) menggunakan
angkutan kota menuju lokasi latihan. "Saya lihat helikopter berseliweran
di atas rumah. Ini pasti ada latihan perang. Saya harus lihat," ujarnya,
saat ditemui di lokasi.
Menurut Elfarid, dirinya merasa
perlu mengikuti perkembangan kegiatan TNI di Kota Cimahi. "Saya ikuti
program latihan tentara kalau mau perang seperti apa, kita harus tahu kalau
Cinta Indonesia. Apalagi, sekarang kan masih suasana HUT ke-68 Kemerdekaan
RI," tuturnya.
Dia berharap, cucunya Farrel.
kelak bisa menjadi TNI AD. "Nanti, kalau cucu jadi tentara kan bisa
membela negara," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan warga Jin.
Cisangkan, Asep Suryana (13). Siswa sekolah dasar tersebut menempuh perjalanan
dari rumah ke lokasi latihan dengan berjalan kaki. "Lihat tentara suka,
apalagi kalau lihat senjatanya. Kalau tidak dipakai nembak sih biasa saja, tapi
kalau dengar suara tembak-tembakan ya serem juga. Takut kena," ujarnya.
Namun, Asep dan ratusan warga
lainnya tidak beranjak dari area latihan saat kegiatan berlangsung. Mereka
bahkan sengaja membawa bekal makanan, alas duduk, payung, dan berbagai bekal
lainnya untuk menyaksikan para tentara tersebut menjalankan misi latihan.
Suara masyarakat riuh rendah saat
menyaksikan para prajurit turun dari helikopter dengan hanya menggunakan
tambang. Selain itu, aksi tembak-tembakan di sebuah bangunan turut menyedot
perhatian masyarakat.
Meski begitu, suara bising tembakan
juga ternyata menimbulkan kekhawatiran masyarakat lainnya. Sebut saja. di RT 4
RW 2 Jin. Ibu Ganirah Kel. Cibeber Kec. Cimahi Selatan. "Saya terganggu
sama suara tembakannya. Terasa sangat dekat dan menggelegar," kata warga
setempat, Nana (35).
Dia mengaku tahu lokasi Gunung
Bohong sebagai tempat latihan menembak. Tapi, frekuensi tembakannya sangat
sering. Kami was-wasnya, ada peluru nyasar atau bagaimana. Kan, lokasinya
terlalu dekat sama permukiman yah," tuturnya.
Persiapan
Ketika dikonfirmasi, Dandim
0609/Kab. Bandung Letkol Rd. Agus Prasetyo mengakui soal kegiatan TNI AD di
kawasan Gunung Bohong. "Kegiatan dalam tahap persiapan sejak Minggu
(18/8/2013), pembukaan digelar pada Kamis (22/8/2013), dilanjutkan dengan
kegiatan di Situ Lembang," katanya.
Para prajurit dikumpulkan di tempat
tersebut dalam rangka pembentukan Raider Kodam Ill/Siliwangi. Lokasi Gunung
Bohong dipilih karena termasuk fasilitas Kodam III/Siliwangi dengan fasilitas
dan sarana-prasarana yang menunjang untuk latihan.
Sebelum acara digelar, jajaran
Kodim 0609/Kab. Bandung sudah melakukan sosialisasi dan imbauan ke masyarakat
sekitar. "Kita juga sebar anggota untuk
melakukan pengamanan wilayah," ujarnya.
Lapangan tembak Gunung Bohong
pada kondisi awal hanya memiliki jarak menembak 300 meter. Pada tahun 2011,
guna memperpanjang jarak lapangan tembak menjadi 600 meter maka titik o meter
ditarik lagi sekitar 300 meter ke arah gunung.
Masyarakat diminta tak waswas atas
kegiatan yang berlangsung di Gunung Bohong karena menggunakan persenjataan
yang aman dengan jarak tembak mengarah ke bukit. Peluru sudah diperhitungkan
tidak akan membahayakan, juga diantisipasi teritorial melakukan pengamanan
wilayah.
"Namun, kami tetap imbau masyarakat
yang menonton langsung maupun di permukiman sekitar agar tetap berhati-hati di
sekitar area latihan," ujarnya. (A-158),
Sumber Koran: Pikiran Rakyat (20 Agustus 2013/Selasa, Hal. 06)