[SOLO] Antusiasme warga untuk
menyemarakkan peringatan Kemerdekaan RI masih terlihat di berbagai daerah.
Selain mengikuti upacara Detik-detik Proklamasi, warga berinisiatif menggelar
beragam acara 17-an.
Di Bengawan Solo, tepatnya di
dekat Jembatan Bacem, Grogol, sebuah bendera merah putih raksasa berukuran 130
meter x 90 meter dibentangkan di atas sungai. Sementara di puncak Gunung Lawu
dikibarkan 1.000 bendera merah putih.
Pembentangan bendera berukuran
jumbo itu melibatkan ribuan orang, termasuk personel TNI dari Brigif 6
Kostrad. Museum Rekor Indonesia (Muri) mencatat sebagai rekor baru bendera
terbesar sepanjang sejarah, menumbang rekor ekor sebelumnya dipegang oleh
Komando Daerah Militer (Kodam) Udayana yang membuat bendera dengan panjang
120 meter dan lebar 72 meter pada saat HUT TNI 2010 silam.
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya
mengatakan bahwa mereka sengaja menggelar acara itu di sungai terpanjang di
Jawa tersebut. "Dengan kegiatan tersebut, kami berharap semangat
nasionalisme terus mengalir sampai jauh. Apalagi, pemasangan bendera pulih juga
dimulai dari hulu Bengawan Solo yang berada di Wonogiri," katanya.
"Lebih dari 10.000 bendera
merah putih yang dipasang berjajar di tepi sungai," kata Komandan Brigade
Infanteri 6 Kostrad, Kolonel (Inf) Kunto Arief Wibowo.
Ribuan warga turut menyaksikan
pembentangan bendera raksasa yang dilakukan setelah upacara peringatan
detik-detik proklamasi tersebut. Warga yang sudah berdatangan sejak pagi,
dengan khidmad menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya untuk mengiringi
pembentangan bendera tersebut. Setelah tidak kurang dari tujuh kali Indonesia
Raya dikumandangkan, bendera pun terbentang Permukaan sungai terpanjang di Pulau
Jawa tersebut untuk sementara waktu tertutupi dengan bendera dwiwarna.
Aceh
Sementara itu, di tengah
hiruk-pikuk perseteruan antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat terkait
masalah bendera dan lambang Aceh, yang telah disahkan oleh DPR Aceh awal
2013 lalu, antuasias warga untuk merayakan HUT ke-68 RI di Provinsi Aceh tidak
surut. Malah, warga sangat antusias dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini terlihat dari banyaknya
bendera merah putih berkibar di seluruh Aceh dan ramainya warga datang ke lapangan
untuk memperingati detik-detik kemerdekaan.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI
Zahari Siregal kepada wartawan di Bada Aceh mengatakan, pada HUT ke-68 RI yang
berlangsung, Sabtu (17/8) lalu sebanyak 3,5 juta bendera merah putih berkibar
di seluruh Aceh. "Ini sebagai bukti bahwa kecintaan masyarakat Aceh kepada
Merah Putih dan NKRI sangat luar biasa," katanya.
Selain itu, berdasarkan laporan
dari daerah, cukup banyak masyarakat yang hadir di tempat-tempat upacara
peringatan HUT RI.
Di tempat terpisah, Pangkostrad
Letjen TNI Gatot Nurmantyo yang memperingati HUT RI di Aceh Utara juga menyatakan,
rakyat Aceh sangat cinta dengan NKRI, yang dibuktikan dengan antusiasnya
mereka memeriahkan HUT ke-68 Kemerdekaan RI di seluruh pelosok.
Menurut Pangkostrad, kalau melihat
antusias masyarakat yang mengibarkan Bendera Merah Putih menunjukkan rakyat
Aceh cinta NKRI apalagi Merah Putih berkibar di sepanjang jalan lintas
pantai timur-utara dan barat-selatan Aceh. Bendera tersebut berkibar empat hari
sebelum peringatan puncak HUT Kemerdekaan RI. [IMR/147], Sumber Koran: Suara Pembaruan (19 Agustus 2013/Selasa, Hal.
12)