Created on
Monday, 19 August 2013 10:25
Cilacap,
GATRAnews
- Puluhan personel TNI/Polri disiagakan di Terminal Bahan Bakar Minyak
Pertamina Depot Maos, Cilacap, Jawa Tengah untuk mengantisipasi kemungkinan
aksi mogok para awak mobil tangki (AMT). "Kami mendapat bantuan pengamanan
dari TNI sebanyak 48 orang dan Polri sebanyak 28 orang," kata Kepala
Terminal BBM Pertamina Depot Maos, Bambang B, di Cilacap, Senin.
Ia menjelaskan personel TNI/Polri itu sudah
dilatih untuk mengemudikan mobil tangki BBM jika terjadi aksi mogok yang
dilakukan oleh AMT. Selain itu, Pertamina
juga telah menyiapkan 16 pasang AMT (sopir dan kernet, red.) cadangan
yang siap dipanggil untuk mengoperasikan mobil tangki BBM.
Ia mengatakan bahwa jumlah armada tangki BBM
reguler di Terminal BBM Pertamina Depot Maos sebanyak 49 unit yang melayani 130
stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tujuh kabupaten/kota.
"Petugas SPBU juga siap dipanggil guna mengawal pengiriman BBM, sehingga
sopir cadangan maupun personel TNI/Polri tidak kesulitan mencari lokasi
SPBU," katanya. Pihaknya juga berusaha mengantisipasi kemungkinan adanya
gangguan pengiriman BBM ke SPBU.
Bambang mengatakan bahwa ancaman mogok kerja
itu sudah dua kali diembuskan oleh Paguyuban AMT se-Jawa, yakni pada 1 Agustus
dan 19 Agustus 2013. Menurut dia, beberapa tuntutan Paguyuban AMT di antaranya
sistem penggajian dikembalikan sesuai yang diatur dalam Surat Keputusan General
Manager serta Ketua Paguyuban AMT se-Jawa Suharisman dipekerjakan kembali di
Depot Cikampek.
"Padahal dalam sistem penggajian yang
sekarang berlaku, mereka diuntungkan karena dibayarkan berdasarkan ritasi atau
jumlah pengoperasian armada, sehingga yang rajin akan mendapat gaji besar,
sedangkan yang malas hanya mendapat sedikit. Sementara penggajian berdasarkan
SK GM bersifat flat, sehingga antara yang rajin dengan yang malas tidak
terlihat perbedaannya," kata dia.
Selain itu, kata dia, Pertamina melalui PT
Patra Niaga selaku anak perusahaan yang mengelola armada tangki BBM tetap
bertindak tegas terhadap AMT yang tidak disiplin, yakni menghentikan armadanya
sembarang tempat.
"Kami juga telah skorsing dua AMT, sopir
dan kernet, karena berhenti sembarang tempat. Yang bersangkutan telah mengakui
perbuatannya," kata dia.
Komandan Detasemen Perbekalan dan Angkutan
(Denbekang) Purwokerto Letnan Kolonel (CBA) Purwanto mengatakan bahwa pihaknya
menerjunkan 48 personel guna mengantisipasi aksi mogok yang dilakukan AMT di
Terminal BBM Pertamina Depot Maos.
"Kami sudah siaga di Purwokerto sejak
tadi malam (18/8) dan tiba di sini pukul 04.30 WIB, karena kami mendapat
informasi jika operasional pengisian BBM dimulai pukul 05.00 WIB, sehingga kami
harus datang lebih awal," katanya. (DH)