Rabu, 31 Juli 2013 05:00:00
Panglima TNI Laksamana Agus
Suhartono akan memasuki masa pensiun pada bulan Agustus 2013. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pun sudah mengirimkan calon tunggal panglima pengganti Agus
ke DPR. Dia adalah Kepala staf TNI AD Jenderal Moeldoko.
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi
Santoso mengemukakan, usulan nama Jendral Moeldoko sebagai Panglima TNI itu
tertuang dalam Surat Presiden yang ditujukan kepada Pimpinan DPR pada 23 Juli
lalu.
"Presiden hanya mengusulkan
nama Moeldoko sebagai Panglima TNI. Tidak ada nama lainnya," kata
politikus Golkar ini, Selasa (30/7).
Anggota Komisi I DPR RI, Fayakhun
Andriadi, menyampaikan hal serupa. DPR pun siap memproses calon Panglima TNI
baru ini setelah reses Agustus mendatang. Karena hanya satu calon, maka DPR tak
perlu memilih dan hanya menyetujui pilihan presiden.
Laksamana Agus Suhartono pun
pernah menyampaikan soal penggantinya. Mabes TNI mengirim tiga nama pada
presiden, Kasad Jenderal Moeldoko, Kasal Laksamana Marsetio dan Kasau Marsekal
Putu Dunia. Sesuai urut-urutan, kali ini Angkatan Darat (AD) berada di urutan
pertama untuk mengisi jabatan tertinggi di TNI. Namun demikian, siapa
penggantinya merupakan hak prerogatif presiden.
"Di urutan pertama darat,
udara, laut. Tapi terserah beliau (Presiden SBY)," kata Agus bulan lalu.
Moeldoko lahir di Kediri, Jawa
Timur, 8 Juli 1957. Lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1981. Karirnya cukup
bersinar sejak lulus. Kasdam Jaya (2008) Moeldoko menjabat Pangdiv 1/Kostrad
(2010), Pangdam XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010), Wagub
Lemhannas (2011), Wakasad (2013) dan Kasad (2013).
DPR pun tampaknya menyambut baik
penunjukkan Moeldoko. Sejumlah politikus sudah memberikan respons positif.
Pramono mengatakan, Moeldoko dipercaya sebagai salah satu pemikir terbaik TNI
setelah era reformasi.
"Mudah-mudahan dengan
diusulkannya Moeldoko sebagai calon Panglima TNI, tidak memancing dengan
keterbukaan yang ada di TNI kemudian katakanlah dalam Pemilu 2014 ada
keberpihakan pada siapapun," kata politikus PDI Perjuangan ini. Sumber : www.merdeka.com