15 Agustus
2013 | 12:22 wib
JAKARTA,
suaramerdeka.com - Ratusan aparatur kepolisian terlibat dalam
berbagai peristiwa penembakan di sepanjang tahun 2013. Peristiwa penembakan
terjadi saat mengamankan demonstrasi, bentrokan warga sampai melumpuhkan pelaku
kriminal.
Demikian catatan Komisi Untuk Orang Hilang
dan Korban Kekerasan (KontraS).
"Terjadi sebanyak 55 peristiwa
penembakan pada tahun 2011, 142 peristiwa pada tahun 2012, dan 164 peristiwa
penembakan pada tahun 2013. Dengan rincian di tahun 2013, pelaku penembakan 147
polisi, lima orang TNI dan 12 orang tak dikenal," jelas koordinator
eksekutif KontraS, Haris Azhar dalam rilisnya, Kamis (15/8).
Para pelaku penembakan ini menggunakan
berbagai tipe senjata. Pemakaian senjata tersebut bergantung dari satuan
tugasnya.
"Anggota polisi diketahui melakukan
penembakan dengan senjata jenis pistol (FN) dan laras panjang jenis AK 45.
Anggota TNI yang juga menggunakan senjata organik dengan jenis pistol dan
senjata laras panjang. Penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal
umumnya menggunakan senjata jenis laras panjang atau senjata rakitan,"
paparnya.
Haris menandaskan, dari hasil monitoring,
KontraS juga mencatat pistol adalah senjata yang paling banyak digunakan. Namun
dalam beberapa kasus penembakan, KontraS kesulitan menemukan jenis senjata yang
digunakan pelaku penembakan.
"Polisi menggunakan 113 pistol, 78 laras
panjang, 87 tidak diketahui. TNI menggunakan 11 senjata laras panjang dan
sembilan tidak diketahui. Sedangkan pelaku orang tidak dikenal memakai 11 laras
panjang, sembilan rakitan dan 43 tidak diketahui," tegasnya. (Budi Yuwono/CN33/SMNetwork)