Merdeka.com
– 21 jam yang lalu
MERDEKA.COM.
Ada
hal yang mengejutkan dari temuan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan
(KontraS). KontraS mendapati TNI menjadi oknum yang sering menyalahgunakan
senjata api.
"Dalam peristiwa penembakan yang
dilakukan oleh anggota TNI, motif umum yang mendominasi peristiwa penembakan
ialah permasalahan pribadi dan upaya penanganan gangguan separatisme di
Papua," jelas Koordinator Eksekutif KontraS, Haris Azhar, dalam rilis yang
diterima merdeka.com, Kamis (15/8).
Sedangkan untuk polisi, motif utama Korps
Bhayangkara menembakkan senjatanya tak lain untuk antisipasi kericuhan dan
meredam bentrok.
"Terdapat dua motif utama dari peristiwa
penembakan yang dilakukan oleh anggota polisi, yaitu; dalam upaya penangkapan
tersangka pelaku tindakan kriminal dan upaya penanganan demonstrasi yang
berujung bentrok," lanjutnya.
Positifnya polisi dinilai juga sebagai orang
yang paling bijak dalam menggunakan senjata api.
"Motif lainnya yang tidak begitu banyak
dijumpai ialah dendam pribadi atau akibat kelalaian yang dilakukan oleh anggota
kepolisian," kata dia lagi.
Sebelumnya, KontraS mencatat ada ratusan
anggota polisi terlibat dalam berbagai peristiwa penembakan sepanjang 2013.
Peristiwa penembakan itu terjadi saat mengamankan demonstrasi, bentrokan warga
sampai melumpuhkan pelaku kriminal.
"Terjadi sebanyak 55 peristiwa
penembakan pada tahun 2011, 142 peristiwa pada tahun 2012, dan 164 peristiwa
penembakan pada tahun 2013. Dengan rincian di tahun 2013, pelaku penembakan 147
polisi, 5 orang TNI dan 12 orang tak dikenal," jelas Haris.