16 Agustus
2013 | 04:55 wib
SOLO,
suaramerdeka.com - Pertamina bakal menerjunkan sebanyak 800
personil TNI/Polri untuk menggantikan awak mobil tangki yang bakal melakukan
aksi mogok massal Senin (19/8).
Seperti diketahui, awak mobil tangki se-Jawa
bakal mogok massal lantaran mengalami deadlock dengan PT Pertamina Training and
Consulting dalam perundingan masalah upah. External Relations Pertamina Jateng
DIY, Roberth MVD menegaskan kelancaran distribusi BBM tidak akan terganggu
lantaran aksi tersebut. Sebab, tugas awak mobil tangki akan digantikan
sementara oleh aparat TNI/Polri yang sudah terlatih.
"Kami juga telah menginstruksikan agar
SPBU menambah pasokan dan delivery order. Kebetulan, sampai 24 Agustus
mendatang satgas Idul Fitri masih disiagakan, jadi stok dijamin aman. Mobil
tangki juga dalam kondisi baik dan bisa dioperasikan. Pada prinsipnya tidak ada
masalah walaupun ada mogok massal," papar dia saat dihubungi Suara
Merdeka, Kamis (15/8).
Kendati demikian, instruksi penambahan DO
sebenarnya tidak terlalu efektif. SPBU memiliki keterbatasan kapasitas tangki
pendam. Kendati permintaan sudah dinaikkan dua kali lipat dibanding biasanya,
namun tangki pendam terbatas, hal ini akan sia-sia.
"Sebenarnya kami sudah melakukan
pendekatan agar aksi mogok tidak dilakukan. Hal ini hanya akan mengganggu
layanan kepada masyarakat. Namun jika mogok benar-benar dilakukan, kami sudah
punya antisipasinya," ungkapnya. (Astuti
Paramita/CN39/SMNetwork)