24 Agustus 2013
| 15:20 wib
JAKARTA,
suaramerdeka.com - Warga yang rumahnya tertimpa pintu helikopter TNI sudah
mendapatkan ganti rugi. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Penerangan TNI
Angkatan Darat, Rukman Ahmad, Sabtu (24/8). Namun dia enggan menyebut nominal
ganti rugi yang diberikan.
"Kerusakan
rumah warga yang tertimpa pintu helikopter sudah diselesaikan. Semuanya sudah
dibicarakan secara baik-baik," kata dia.
Namun, sejauh
ini dikatakan Rukman, institusinya belum menerima laporan adanya korban jiwa
akibat pintu helikopter jenis Mi-17 yang jatuh di daerah Penjaringan pada Sabtu
pagi tadi.
"Korban
jiwa sejauh ini tidak ada. Namun hingga sekarang semuanya masih diselidiki oleh
pusat penerbangan TNI AD," kata Rukman.
Saat dicecar
terkait jumlah tentara yang tengah diangkut saat pintu helikopter itu terlepas,
Saat ditanyakan berapa orang tentara yang tengah diangkut saat pintu helikopter
itu terlepas, Rukman juga bungkamRukman memilih bungkam. Dia hanya mengatakan
baru dapat memberikan klarifikasi usai memperoleh laporaan dari pusat
penerbangan TNI AD.
Pada Sabtu pagi
tadi, pintu darurat helikopter milik TNI AD jatuh di Jalan Karina Sayang I,
Blok 3 RT 16, RW 08, Penjaringan, Jakarta Utara. Akibatnya atap rumah warga
jebol akibat ditimpa pintu helikopter.
Rukman dalam
kesempatan tersebut sekaligus mengklarifikasi bahwa pintu darurat helikopter
yang jatuh berasal dari MI 17 dan bukan Puma seperti yang disampaikan oleh
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto.
Peristiwa itu
terjadi saat tengah diadakan latihan penerjunan peringatan independensi
kemerdekaan RI di Monas. Saat ini helikopter MI dilaporkan sudah mendarat di
Landasan Udara Pondok Cabe. Selain mengakibatkan atap rumah warga yang jebol,
pintu heli juga membuat mobil Kijang Innova warna silver lecet. (vvn /CN19 )