JAKARTA, - Normalisasi
Ciliwung tahap pertama dilakukan di ruas Kampung Meiayu-Manggarai. Paling tidak
4.400 keluarga akan direlokasi ke tempat baru. Mereka tinggal di sepanjang kali
di empat kelurahan yang sering tergenang banjir.
Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan anggaran Rp 192 miliar untuk pembebasan
lahan sepanjang bantaran Kali Ciliwung tahap pertama.
"Segmen
Kampung Melayu-Manggarai sepanjang 4,8 kilometer memang menjadi prioritas,"
kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan, Rabu
(14/8).
Empat kelurahan
di sepanjang hantaran itu yang warganya terkena relokasi adalah Kelurahan Kampung
Melayu sebanyak 1.250 keluarga, Kebon Manggis 750 keluarga, Bukit Duri 1.500
keluarga, dan Manggarai 900 keluarga Empat kelurahan itu masuk wilayah
administratif Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Saat ini, lanjut
Manggas, Pemprov DKI Jakarta terus melakukan sosialisasi kepada warga yang
bakal terkena relokasi. Mereka akan dipindahkan ke rumah susun. Selanjutnya,
Dinas Tata Ruang melakukan pematokan lahan yang akan dibebaskan. Sementara
relokasi warga ke tempat baru dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Gedung
Pemerintah.
Setelah bantaran
Kampung Melayu-Manggarai, pembebasan lahan akan dilakukan untuk segmen Kampung
Melayu-TB Simatupang sepanjang 19 kilometer. Kajian untuk segmen ini masih
dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Menurut Manggas,
seharusnya lebar Kali Ciliwung bisa sampai 50 meter dan 7,5 meter dari sisi
kalinya tidak boleh didirikan bangunan. Diharapkan, setelah proyek normalisasi
ini, kapasitas Kali Ciliwung meningkat menjadi 400 hingga 500 meter kubik per
detik.
Seiring dengan
proyek normalisasi ini, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta mengerjakan
sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Timur. Sodetan sepanjang 1,59 kilometer itu
dibutuhkan untuk memaksimalkan kapasitas Kanal Timur dan mengurangi beban
Kanal Barat. Proyek sodetan ini diinstruksikan langsung oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono seusai banjir besar melanda Jakarta pada Januari 2013.
Sodetan akan
dibangun di bawah tanah dengan menempatkan empat pipa dengan diameter masing-masing
2,5 meter. Keempat mulai dari Kali Ciliwung belakang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
di Jalan Otto Iskandar Dinata hingga ke Kanal Timur.
Bersih-bersih
kali
Untuk menjaga
kebersihan kali, pada Rabu pagi aparat Pemprov DKI Jakarta bersama prajurit
TNI AD menggelar kegiatan Karya Bakti Bersih Ciliwung.
Kepala Dinas
Kebersihan Pemprov DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, kegiatan ini dilakukan
untuk membangkitkan kesadaran warga menjaga kebersihan kali.
Unu berharap
warga Ibu Kota tidak membuang sampah ke kali dan mengikuti jejak prajurit TNI AD
menjaga kebersihan kali. Kegiatan
ini juga merupakan bagian dari
kampanye "Stop Buang Sampah ke Kali" yang digagas Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo.
"Salah satu
cara yang perlu dilakukan adalah dengan kampanye besar-besaran kepada masyarakat
umum, terutama yang bermukim di bantaran sungai, untuk tidak membuang sampah
secara sembarangan, apalagi ke aliran sungai. Artinya, kesadaran masyarakat
perlu dibangun," katanya.
Kegiatan ini
dilaksanakan mulai dari Tanjung Barat di Jakarta Selatan sampai Pademangan di
Jakarta Utara.
Pembersihan kali
dilakukan per sektor, dengan rincian Sektor I sepanjang Cijantung sampai Bidara
Cina, Sektor II Kampung Melayu sampai Kampung Pulo, Sektor III Kampung Pulo
sampai Jalan Tambak Manggarai, Sektor rV Manggarai sampai Istiqlal, dan Sektor
V Istiqlal sampai Pademangan. Personel TNI yang terlibat dalam acara ini
6.978 orang.
"Jumlah
tersebut di luar personel yang berasal dari masyarakat," kata Unu.
Hadir dalam
acara itu Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo, Kepala Staf Angkatan Darat
Jenderal Moeldoko, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Achmad Hermanto Dardak.
Selain
membersihkan kali, acara ini juga diwarnai dengan penanaman 1.000 pohon di sepanjang
Kali Ciliwung. (FRO/NDY), Sumber Koran: Kompas (15 Agustus 2013/Kamis, Hal. 27)