Kamis, 15 Agustus 2013

Warga Bantaran Kali Dipindah_Tahap Pertama Normalisasi Ciliwung di Ruas Kampung Melayu-Manggarai



JAKARTA, - Normalisasi Ciliwung tahap pertama dilakukan di ruas Kampung Meiayu-Manggarai. Paling tidak 4.400 keluarga akan direlokasi ke tempat baru. Mereka tinggal di sepanjang kali di empat kelurahan yang sering tergenang banjir.

Pemerintah Provinsi DKI Ja­karta mengalokasikan anggaran Rp 192 miliar untuk pembebasan lahan sepanjang bantaran Kali Ciliwung tahap pertama.

"Segmen Kampung Mela­yu-Manggarai sepanjang 4,8 ki­lometer memang menjadi prio­ritas," kata Kepala Dinas Peker­jaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan, Rabu (14/8).

Empat kelurahan di sepanjang hantaran itu yang warganya ter­kena relokasi adalah Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 1.250 keluarga, Kebon Manggis 750 ke­luarga, Bukit Duri 1.500 keluarga, dan Manggarai 900 keluarga Empat kelurahan itu masuk wi­layah administratif Jakarta Ti­mur dan Jakarta Selatan.

Saat ini, lanjut Manggas, Pemprov DKI Jakarta terus mela­kukan sosialisasi kepada warga yang bakal terkena relokasi. Mereka akan dipindahkan ke rumah susun. Selanjutnya, Dinas Tata Ruang melakukan pema­tokan lahan yang akan dibebas­kan. Sementara relokasi warga ke tempat baru dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah.

Setelah bantaran Kampung Melayu-Manggarai, pembebasan lahan akan dilakukan untuk seg­men Kampung Melayu-TB Simatupang sepanjang 19 kilome­ter. Kajian untuk segmen ini ma­sih dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Menurut Manggas, seharusnya lebar Kali Ciliwung bisa sampai 50 meter dan 7,5 meter dari sisi kalinya tidak boleh didirikan ba­ngunan. Diharapkan, setelah proyek normalisasi ini, kapasitas Ka­li Ciliwung meningkat menjadi 400 hingga 500 meter kubik per detik.

Seiring dengan proyek norma­lisasi ini, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta menger­jakan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Timur. Sodetan sepanjang 1,59 kilometer itu dibutuhkan untuk memaksimalkan kapasitas Kanal Timur dan mengurangi be­ban Kanal Barat. Proyek sodetan ini diinstruksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai banjir besar melanda Jakarta pada Januari 2013.

Sodetan akan dibangun di ba­wah tanah dengan menempatkan empat pipa dengan diameter ma­sing-masing 2,5 meter. Keempat mulai dari Kali Ciliwung bela­kang Sekolah Tinggi Ilmu Sta­tistik di Jalan Otto Iskandar Dinata hingga ke Kanal Timur.

Bersih-bersih kali

Untuk menjaga kebersihan ka­li, pada Rabu pagi aparat Pem­prov DKI Jakarta bersama pra­jurit TNI AD menggelar kegiatan Karya Bakti Bersih Ciliwung.

Kepala Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk membangkitkan kesadaran warga menjaga keber­sihan kali.

Unu berharap warga Ibu Kota tidak membuang sampah ke kali dan mengikuti jejak prajurit TNI AD menjaga kebersihan kali. Kegiatan  ini  juga merupakan bagian dari kampanye "Stop Buang Sampah ke Kali" yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Salah satu cara yang perlu dilakukan adalah dengan kam­panye besar-besaran kepada ma­syarakat umum, terutama yang bermukim di bantaran sungai, untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, apalagi ke aliran sungai. Artinya, kesadaran masyarakat perlu dibangun," katanya.

Kegiatan ini dilaksanakan mu­lai dari Tanjung Barat di Jakarta Selatan sampai Pademangan di Jakarta Utara.

Pembersihan kali dilakukan per sektor, dengan rincian Sektor I sepanjang Cijantung sampai Bi­dara Cina, Sektor II Kampung Melayu sampai Kampung Pulo, Sektor III Kampung Pulo sampai Jalan Tambak Manggarai, Sektor rV Manggarai sampai Istiqlal, dan Sektor V Istiqlal sampai Pade­mangan. Personel TNI yang ter­libat dalam acara ini 6.978 orang.

"Jumlah tersebut di luar per­sonel yang berasal dari masya­rakat," kata Unu.

Hadir dalam acara itu Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Achmad Hermanto Dardak.

Selain membersihkan kali, acara ini juga diwarnai dengan penanaman 1.000 pohon di se­panjang Kali Ciliwung. (FRO/NDY), Sumber Koran: Kompas (15 Agustus 2013/Kamis, Hal. 27)