15
Agustus, 2013
Posted by:
Redaksi
Banda Aceh
( Berita ) : Kepolisian
bersama TNI menggelar razia senjata api dan bendera berlambang bulan bintang di
perbatasan Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, untuk menjaga kondisi kemanaan
wilayah itu tetap kondusif.
“Razia ini juga menyikapi adanya isu konvoi
bendera bulan bintang dari berbagai wilayah menuju Banda Aceh bertepatan ulang
tahun penandatanganan MoU Helsinki 15 Agustus ke-8,” kata Kapolres Aceh Barat
AKBP Faizal Rivai di Meulaboh, Kamis [15/08].
Di sela razia di perbatasan Kabupaten Aceh
Barat dan Nagan Raya Rabu (14/8) malam ia menuturkan, ada 60 orang pasukan
gabungan terdiri dari kepolisian dan TNI-AD menjaga perbatasan dengan Kabupaten
Aceh Jaya serangkaian pengamanan menjelang HUT ke-68 Kemerdekaan RI.
Secara terpisah Komandan Kodim 0105 Aceh
Barat Let Kol Deny Azhar Rizaldi menegaskan, seluruh pasukan TNI sudah
disiagakan untuk mengantisipasi adanya kekacauan dan kemungkinan menggangu
keamanan masyarakat wilayah itu.
“Riak ada kejadian hal-hal yang tidak kita
inginkan sudah jelas, buktinya ada konvoi lima mobil dari Meulaboh, Kabupaten
Aceh Barat, ke Banda Aceh, dan kemarin juga kita sempat menurunkan satu atribut
bendera bulan bintang pada sepanduk,” tegasnya.
Deny menegaskan, pihaknya akan menurunkan
bendera bulan bintang secara represif apabila sudah melalui tahapan preventif,
karena belum ada kesepakatan antara Pemerintah RI dan Pemprov Aceh terkait
Qanun Nomor 3/2013 tentang pengunaan simbol dan lambang bendera daerah.
Kata
dia, secara persuasif sudah melakukan pendekatan kepada komunitas dan petinggi
Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah itu untuk tidak mengibarkan bendera bulan
bintang pada 15 Agustus 2013 untuk bersama-sama menjaga daerah tetap kondusif.
“Kalau bulan bintang dikibarkan yang pertama
memanjat pohon kita minta pak Gechik (kepala desa), kemudian masyarakat, kalau
mereka tidak berani baru polisi-TNI, yang kita antisipasi adalah tamu dari
wilayah timur,” tegasnya.