Rabu, 21 Agustus
2013 | 12:48 WIB
Metrotvnews.com,
Jakarta: Dalam agenda fit and proper test calon Panglima TNI Moeldoko, setiap
fraksi diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan, masukan, serta pertanyaan
terhadap Jenderal Moeldoko. Pada kesempatan itu, Tjahyo Kumola mewakili Fraksi
PDI-P meminta ketegasan soal netralitas TNI yang sempat disampaikan Moeldoko
dalam paparannya.
"Sebagai
orang, kami ingin ketegasan calon panglima terkait netralitas TNI. Bapak bisa
cermati dinamika pada 2004, 2009, statement panglima TNI yang lalu jelas,
statement calon panglima jelas, namun aplikasi di bawahnya bagaimana,"
ujar Tjahyo.
Ketegasa,
menurut Tjahyo diperlukan karena apapun usulan presiden akan diterima dengan
berbagai catatan dan komitmen. "Kami tidak ingin adanya voting,"
tambahnya.
Tjahyo juga
mengungkap, PDI-P, TNI kembali pada jati diri yang Saptamargais, Pancasilais,
siap membela Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.
"Komitmen
sikap siapa kawan dan siapa lawan yang kami minta ketegasan. Kami minta, apakah
panglima TNI sepakat kalau penempatan pasukan lebih strategis dan provokatif.
Komitmen Panglima TNI untuk mereformasi pasukan khusus kita, termasuk bagaimana
menyiapkan tambahan divisi kostrad baru. Penambahan korem-korem strategis di
perbatasan, ini harus menjadi pertimbangan," tegas Tjahyo.
Selain itu,
Tjahyo juga menyoroti masalah skenario regional yang diusung Moeldoko. Ia
meminta Moeldoko untuk memiliki satu pegangan dan satu sikap.
"Skenario
regional, bagaimana calon panglima memandang kekuatan militer China dan AS
dalam konteks geopolitik. Apakah sebagai raksasa, monster? Atau apa? Bagaimana
strategi TNI dengan mencermati skenario regiona?" ujarnya.