Jumat, 2
Agustus 2013 | 05:56 WIB
TIMIKA,
KOMPAS.com — Satu peleton personel Brigade Mobil Kepolisian Daerah
Papua dikirim ke Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, dengan menggunakan helikopter
MI-17 TNI AD, Kamis (1/8/2013). Mereka ditugaskan mengejar pelaku penembakan
ambulans RSUD Puncak Jaya di kawasan Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya, Papua,
pada Rabu (31/7/2013). Penembakan itu menewaskan satu orang dan melukai
beberapa orang lainnya.
"Hery Nyoman (sebelumnya diduga bernama
Erik Yoman) yang meninggal dunia rencananya dimakamkan di Mulia, sementara dua
petugas kesehatan yang terluka tembak harus dievakuasi untuk mengeluarkan
proyektil peluru di RSUD Dok II Jayapura," kata Kepala Bidang Hubungan
Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Kombes Pol I Gde Sumerta, Kamis (1/8/2013).
Evakuasi dua korban luka rencananya dilakukan menggunakan pesawat Twin Otter
Enggang Air, Jumat (2/8/2013).
Mereka yang terluka adalah petugas RSUD
Puncak Jaya, Darson Wonda (27) dan Frits Baransano (42). Darson adalah sopir
ambulans, yang mengalami luka tembak di lengan kiri. Sementara Frits adalah
tenaga medis, mengalami luka tembak di lengan dan rusuk kanan. Sementara itu,
imbuh Sumerta, kondisi Kota Mulia saat ini sudah kembali kondusif.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada
Rabu siang, sekitar pukul 14.10 WIT telah terjadi penembakan terhadap mobil
ambulans RSUD Puncak Jaya. Ambulans ditembaki kelompok bersenjata tidak dikenal
di daerah Puncak Senyum dalam perjalanan kembali ke Kota Mulia usai menjemput
pasien di Kampung Urgele, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. (Editor : Palupi Annisa Auliani)