Minggu, 25
Agustus 2013 19:28
PALEMBANG – Jelang
kedatangan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Moeldoko yang akan
meninjau lokasi illegal tapping di Kecamatan Bayung Lencir, Muba, Selasa (27/8)
mendatang, sejumlah kesatuan di bawah naungan Kodam II/Swj mulai unjuk gigi,
setelah Rabu (21/8) lalu aparat gabungan Den Intelkam Kodam II/Swj bersama dan
Intel Kodim 0401 Muba mengamankan 28 ton minyak mentah di Desa Lubuk Lancang,
Kecamatan Suak Tapeh, Banyuasin, dini hari kemarin (24/8), tim gabungan
Detasemen Intel Korem 044/Gapo dan Detasemen Intel Kodam II/Swj juga
mengamankan puluhan ton minyak mentah.
Tim yang
dipimpin Kapten Inf Kartono dan Kapten Inf Sukirno itu menggagalkan pengiriman
minyak mentah dan kondensat ilegal menggunakan sejumlah truk tangki kapsul.
Tiga truk diperkirakan berkapasitas 75 hingga 90 ton minyak mentah berhasil
diamankan saat melintas di dekat Terminal Betung, Kabupaten Banyuasin, masing-masing
truk tangki nopol B 9035 CFU, truk nopol B 9010 CFA, dan truk nopol B 9007 CYT.
Dalam
pengembangan kasusnya, di hari yang sama sekitar pukul 06.00 WIB, aparat TNI AD
kemudian mengamankan truk tangki nopol B 9028 CFU dengan muatan 28 ton minyak
kondensat (hasil olahan tradisional) saat berada di rumah makan tiga saudara,
Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir. Ikut diamankan sopir dan kernet,
masing-masing Adang (33), Suranto (30), Wahab Mustofa (33), Usman (40), M Idris
(29), Usman (34), M Jamal Budin (30), Baharudin (19), dan Agung Prasetyo (30),
semuanya warga Kampung Lebak, Provinsi Banten, sementara seorang lagi Darma
Udin (15) berhasil lolos dari sergapan petugas.
Menurut Dantim
Intelrem 044/Gapo, Kapten Inf Kartono didampingi Dantim BKI-C Deninteldam
II/Swj, Kapten Inf Sukirno, penangkapan tersebut berawal dari laporan dari
masyarakat tentang adanya aktivitas pengangkutan minyak mentah dari tempat
pengepulannya di Desa Kasmaran, Kecamatan Babat Toman, Muba. “Kita langsung
melakukan pemantauan dan mengecek lokasi sejak Kamis (22/8) lalu,” kata Kapten
Inf Kartono kepada Sumatera Ekspres saat ekpose kasusnya di Makorem 044/Gapo
kemarin.
Minyak tersebut
diduga berasal dari Desa Sungai Angit, Desa Pajering dan kawasan Bayat yang
diangkut terlebih dahulu dengan truk kecil, kemudian baru dipindahkan ke tangki
besarnya di Desa Kasmaran untuk selanjutnya dibawa ke Tangerang. Dokumen
perjalanan keempat truk tersebut berasal dari PT Sumber Berkat Jaya Mandiri
beralamat di Tangerang yang ditujukan kepada seseorang bernama Muasyim.
“Tapi dokumen
minyaknya tidak ada sama sekali, kita duga minyak ini ilegal. Selanjutnya
penyidikan ini kita serahkan ke kepolisian dan barang bukti termasuk sopir juga
akan kita limpahkan,” katanya.
Disinggung soal
asal minyak yang diamankan, apakah diduga berasal dari sisa-sisa bahan baku
lokasi penyulingan yang kini dibongkar Satgas Gabungan illegal tapping termasuk
dari Bayat? Kartono menegaskan hal tersebut nantinya akan dikembangkan saat
proses penyidikan oleh kepolisian. Termasuk apakah ada dugaan truk-truk
tersebut dikawal? Dia juga mengaku tidak tahu.
“Yang jelas saat
kita menangkap tidak ada yang mengawal, apakah ada terus kabur kita tidak tahu.
Tapi memang sangat sulit truk-truk bermuatan kayak gini (truk yang mengangkut
minyak) bisa menyeberang ke Jawa kalau tidak ada yang mengawal atau minimal
bisa lewat, tapi itu kan nanti dikembangkan penyidikannya,” terang Kartono.
Sementara itu, M
Idris alias Sabit (29), salah seorang sopir yang diamankan mengaku minyak mentah
yang diangkutnya akan dibawa ke gudang yang ada di Tangerang atas perintah
Muasyim, atasannya. “Saya cuma mengantar saja, tidak tahu akan diapakan minyak
ini. Sudah lima kali Pak bawa minyak ini ke Tangerang, upahnya sekali jalan Rp4
juta,” ucapnya.
Lha kok bisa
lewat, apa ada yang ngawal? Idris menampik dan tetap tidak mengaku. “Saya tidak
tahu, tapi rasanya tidak ada Pak. Hanya memang dulu, kalau kita mengangkut
selalu menggunakan surat jalan yang dikeluarkan oleh pak lurah atau kades saya
ndak tahu ya, tapi sekarang gak pake lagi cuma surat jalan dari perusahaan
saja. Kita gak ngerti juga, karena selama ini bisa lewat saja, dan kenapa baru
sekarang ditangkap,” elaknya. Sumber : www.sumeks.co.id