Rabu, 21 Agustus
2013, 09:08
VIVAnews - Dewan
Perwakilan Rakyat hari ini, Rabu 21 Agustus 2013, akan menggelar uji kepatutan
dan kelayakan terhadap calon Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko.
"Seperti
tahun lalu didahului pemeriksaan administrasi, kemarin kami mengutus anggota untuk
mencari rekam jejak ke KPK dan Komnas HAM," kata Ketua Komisi I Bidang
Pertahanan DPR, Mahfudz Siddiq.
Menurut Mahfudz,
setelah dicari rekam jejak Jenderal Moeldoko, Komisi I tidak menemukan catatan
buruk Jenderal Moeldoko, termasuk soal keterlibatan Moeldoko dalam
"Operasi Sajadah." [Baca: Ini Catatan Jenderal Moeldoko di Komnas HAM
dan KPK]
"Secara
prinsip mereka mengatakan tidak ada kasus, tinggal nanti kita melakukan
kolaborasi pandangan Pak Moeldoko TNI ke depan," kata dia.
Kata Mahfudz,
uji kepatutan dan kelayakan hari ini kemungkinan akan banyak digali mengenai
pandangan Moeldoko soal profesionalisme dan kedisiplinan TNI terhadap beberapa
kasus.
Masalah lain
adalah soal kesejahteraan TNI. Sebab, kata politikus PKS itu, sejauh ini banyak
prajurit TNI yang mengeluhkan soal tunjangan dan uang lauk pauk.
"Karena
alutsista sudah kami anggarkan besar, kalau tidak didukung kesejahteraan ini
akan menjadi masalah baru," tutur dia.
Kepala Staf TNI
Angkatan Darat Jenderal Moeldoko merupakan calon Panglima TNI yang baru
menggantikan Laksamana Agus K Suhartono yang akan habis masa jabatannya pada 20
Mei 2013.
Moeldoko lahir
di Kediri, 8 Juli 1957. Sudah menempati sejumlah posisi strategis di militer.
Dia lulus dengan predikat terbaik dari Akademi Militer pada 1981. Setelah lulus
dari akademi itu, menduduki jabatan strategis, Wadan Yonif 202/Tajimalela.
Dari sana dia
terus melejit. Dipercaya sebagai Komandan Yonif Infanteri 201/Jaya Yudha, lalu
menjadi Dandim 0501 BS Jakarta Pusat, dan dipercaya menjadi Sespri Wakil Kepala
Staf Angkatan Darat, dan Pabandya-3Ops PB-/Sospad.
Tangga karir
militernya berjalan cepat. Sepanjang tahun 2010 peraih bintang Adhi Makayasa
ini menduduki tiga posisi penting. Tiga kali rotasi. Diangkat menjadi Panglima
Divisi 1/Kostrad, lalu Panglima Kodam XII/Tanjungpura, dan kemudian menjadi
Panglima Kodam III/Siliwangi.