Rabu, 21 Agustus
2013 16:08 WIB
TRIBUNNEWS.COM
SUBANG - Sebanyak 350 hektare lahan tidak produktif disulap menjadi lahan
produktif dan ditanami oleh tanaman jagung oleh petani di Kecamatan Compreng
dan Cipunagara, dengan melibatkan unsur pemerintah, TNI AD dan petani.
"Jadi,
jagung ini akan ditanam di lahan tidak produktif milik TNI AD, pemerintah dan
masyarakat. Total lahan mencapai 350 hektare. Penanaman ini juga untuk
mendukung perluasan areal pertanian jagung di Kabupaten Subang," kata
Kabid Sumber Daya Pada Dinas Pertanian dan Tanaman Kabupaten Subang, Hendrawan
Rabu (21/8/2013).
Benih jagung
ini, kata Hendrawan, akan ditanam di lahan yang memiliki potensi sumber daya
air yang memadai.
"Jagung ini
akan ditanam di Desa Kosambi Kecamatan Compreng seluas 190 hektare dengan
melibatkan 8 kelompok tani. Kemudian di Desa Kiarasari Kecamatan Cipunagara
seluas 160 hektare. Kegiatan penanaman jagung ini akan dimulai per 1 September
nanti," kata Hendrawan.
Keterlibatan TNI
AD dalam program TNI AD mendukung ketahanan pangan ini, akan mendampingi setiap
petani penggarap pertanian jagung serta melibatkan pengusaha jagung untuk
pendistribusian hasil produksi jagung.
"Setiap
kelompok tani akan dibantu oleh satu anggota TNI AD. Selain itu, hasil produksi
akan langsung dipasarkan karena langsung melibatkan distributor jagung,"
kata Hendrawan. (*)
Berdasarkan
informasi yang berkembang di lapangan, pemilik senjata tersebut adalah anggota
TNI AD. "Kami ada kesatuannya masing-masing untuk melakukan tindakan
memproses anggota," pungkas Arief.
Dari informasi
yang dihimpun, senjata rakitan tersebut diduga milik salah seorang penumpang
pesawat via JT-800 yang diduga anggota TNI yakni Sertu MT. Karena pesawat yang
ditumpanginya melakukan take off, pistol rakitannya dibuang ke tong sampah. MT
membuangnya karena senjata rakitan yang dibawanya tidak dilengkapi dokumen.