Rabu, 21
Agustus 2013 | 00:04
Jakarta - Ketua
Setara Institute, Hendardi, menegaskan, teror senjata api (senpi) termasuk
penembakan terhadap personel Polri adalah buah dari tata kelola peredaran dan
penggunaan senpi yang nirakuntabilitas.
Tanpa akuntabilitas yang tinggi, teror Senpi
akan terus berulang. Audit peredaran senpi secara berkala adalah jawaban untuk
mengatasi soal ini, bukan melulu kepada warga pemegang Senpi tapi juga personel
Polri dan TNI.
"Di tengah keterbatasan akuntabilitas,
kelompok teroris adalah kambing hitam yang paling mudah untuk dituduh sebagai
pelaku. Padahal tidak sesederhana itu analisa yang mesti dikembangkan,"
kata Hendardi, Selasa (20/8).
Menurutnya, logika dendam pada aparat yang
terus memburu teroris dan menimbulkan kebencian mendalam adalah logika awam
yang mudah dipatahkan. Perlu dicatat, kelompok teroris juga paham betul siapa
musuh sesungguhnya dan Polri dirasa hanyalah aparat pelaksana.
Hendardi menjelaskan, penanganan sporadis dan
sederhana atas teror Senpi, telah memutus potensi lain dari teror sistematis
seperti yang terjadi belakangan. Padahal, tidak tertutup kemungkinan ada
kekuatan lain yang bekerja dengan tujuan menciptakan instabilitas politik dan
keamanan dalam negeri.
Penulis:
Y-7/TK
Sumber:Suara
Pembaruan