Sun,04
August 2013 | 06:21
JAKARTA
-- Sebanyak 175 personel TNI bergabung dalam
misi perdamaian di Kongo, Afrika. Selain menjaga keamanan, mereka mengemban
misi sosial dan budaya.
Kegiatan Pasukan Garuda di Kongo tidak melulu terkait
dengan keamanan. Mereka juga harus bisa menjalin hubungan harmonis dengan warga
lokal. Banyak cara yang dilakukan. Kemarin (4/8), misalnya, anggota Pasukan
Garuda mengunjungi masjid di Kota Dungu. Satgas kompi zeni yang tergabung dalam
misi Monusco (Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation
en Republique Democratique du Congo) itu menyumbang mimbar dari kayu dan
buku-buku agama.
"Mimbar itu dibuat sendiri oleh prajurit yang
tergabung di Kontingen Garuda. Kebetulan ada yang dari Jepara dan ahli ukir
mebel kayu," ujar Perwira Penerangan Kontingen Garuda Kapten Laut Dimas
Apriyanto melalui surat elektronik kemarin.
Bantuan diserahkan oleh Komandan Satgas Kompi Zeni
Pasukan Garuda Kongo Letkol Irfan Siddiq dan diterima pengurus takmir.
"Ini juga dalam rangka momentum bulan Ramadan. Kita selalu berusaha
mendekatkan diri dengan masyarakat di mana kita bertugas," katanya.
Dimas menjelaskan, misi satgas kompi zeni di Kongo adalah
membantu perbaikan infrastruktur. Misalnya, perbaikan jalan, jembatan, dan
rumah penduduk. Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) Bumimoro, Surabaya, itu
menjelaskan, masyarakat Kota Dungu mayoritas muslim. "Prajurit yang di
sini mudah akrab dan gampang diterima. Kita juga sering diundang berbuka di
rumah-rumah tokoh warga," katanya.
Pasukan TNI yang dikirim ke Kongo berasal dari kesatuan
zeni. Dalam kondisi pertempuran, spesialisasi mereka adalah menyiapkan
fasilitas pendukung perang. Misalnya, ketika pasukan infanteri akan masuk
menyerbu kota, zeni akan menyiapkan jalur tank, jembatan darurat, dan
sebagainya. "Tapi, dalam misi perdamaian, keahlian itu disalurkan untuk
membangun fasilitas umum," jelas Dimas.
Keterampilan prajurit zeni di Pasukan Garuda Kongo
mendapat pengakuan dari otoritas setempat. Gubernur Provinsi Orientale Bamanisa
memuji dan mengucapkan terima kasih kepada Kontingen Garuda Indonesia yang
sedang bekerja memperbaiki jalan.
"Kontingen Garuda XX-J telah membangun jalan dengan
begitu hebat. Ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa dan sangat
membanggakan. Saya yakin, rakyat Kongo sangat berterima kasih kepada Kontingen
Garuda, begitu juga PBB sebagai sponsor dalam misi perdamaian ini."
Begitulah pernyataan resmi Bamanisa yang didokumentasikan satgas penerangan
Pasukan Garuda Kongo.
Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk Misi Monusco Roger
Mecce dalam kunjungannya April lalu secara khusus menyampaikan rasa bangganya
kepada Kontingen Garuda.
Berdasar hasil laporan di kantor pusat Monusco di
Kinshasha, Kontingen Garuda merupakan kontingen yang paling minim melakukan
pelanggaran dan memiliki predikat terbaik di antara kontingen PBB lainnya.
Satgas Kizi TNI Konga (Kontingen Garuda) XX-J berjumlah 175 personel dari tiga
matra, yaitu darat, laut, dan udara. Mereka bertugas selama setahun di Kongo.
Kontingen itu menggantikan pasukan sebelumnya, Satgas Kizi TNI Konga XX-I, yang
habis masa tugasnya Desember 2012.
Sejarah kedatangan pasukan TNI di Kongo sudah berlangsung
puluhan tahun lalu. Pada Desember 1962 Kontingen Garuda III di bawah pimpinan
Kolonel Kemal Idris bergabung dalam UNOC (United Nations Operation in the
Congo). Kontingen tersebut bertugas saat kondisi Kongo masih sangat genting.
Saat itu kelompok milisi pimpinan Moises Tsommbe ingin
lepas dari pemerintah Republik Demokratik Kongo pimpinan Presiden Kasavubu.
Rakyat sipil menjadi korban.
Suatu hari terjadi serangan oleh 2.000 gerilyawan Kongo
ke markas Pasukan Garuda. Saat itu markas hanya dipertahankan 300 tentara.
Setelah baku tembak berjam-jam, gerilyawan dapat dipukul mundur.
Untung, tak ada korban di pihak Indonesia. Letjen Kemal
Idris menceritakan peristiwa tersebut dalam buku biografi, Kemal Idris,
Bertarung dalam Revolusi. Sejak itu anggota Garuda III dikenal orang-orang
Kongo dengan julukan Les Spiritesses, pasukan yang berperang dengan cara yang
tidak biasa dilakukan. (rdl/c10/ca)