Rabu, 21 Agustus
2013 | 10:23 WIB
JAKARTA,
KOMPAS.com — Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Moeldono, yang menjadi
calon panglima TNI datang ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu
(21/8/2013). Moeldoko datang untuk menghadiri undangan uji kelayakan dan
kepatutan sebagai calon panglima TNI oleh Komisi I.
Moeldoko mengaku
tak memiliki persiapan khusus untuk uji kelayakan ini. Ia mengatakan, jika
menjadi panglima TNI, tentara harus profesional, rendah hati, santun, dan
bersahabat dengan semua pihak.
"Tidak
persiapan khusus. Tentara itu kewaspadaan di atas segalanya, jadi tentara itu
harus siap setiap saat," kata Moeldoko di Gedung DPR, Rabu pagi.
Saat ditanya
visi dan misinya dalam memimpin TNI kelak, Moeldoko baru akan menyampaikannya
pada saat uji kelayakan dan kepatutan digelar. Meski demikian, ia sempat
menyampaikan akan memimpin TNI menjadi lebih profesional, termasuk menjamin
hubungan baik TNI dengan masyarakat dan TNI dengan Polri.
"Saya kira
nanti lebih lengkap setelah fit and proper test," ujarnya.
Seperti
diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan satu nama sebagai
calon panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Calon tunggal itu
adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko yang telah diajukan kepada
DPR sejak 23 Juli 2013.
Setelah menerima
nama calon yang diajukan Presiden, pimpinan DPR selanjutnya akan menyerahkan
kepada Badan Musyawarah (Bamus) dan Komisi I untuk mempertimbangkan calon
tersebut. Selanjutnya, DPR akan memberikan rekomendasi tanpa catatan atau
dengan catatan terhadap calon Panglima TNI itu.
Jenderal
Moeldoko dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal
Pramono Edhie Wibowo yang pensiun sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Moeldoko
dilantik pada tanggal 22 Mei lalu. Sebelum menjadi KSAD, Moeldoko adalah Wakil
KSAD. Ia juga sempat menjadi Kasdam Jaya (2008), Pangdivif 1/Kostrad (2010),
Pangdam XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010), dan Wakil
Gubernur Lemhannas (2011).
Saat ini,
Moeldoko menjadi calon tunggal Panglima TNI yang diajukan Presiden untuk
menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang akan pensiun pada Agustus 2013.