Senin, 12 Agustus 2013

KEPEDULIAN SOSIAL : KSAD dan Panglima TNI Bantu Anak Yatim-Piatu



KUPANG (Suara Karya): Dalam rangka Hari Raya Lebaran yang akan datang, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberikan bing­kisan lebaran kepada anak-anak yatim-piatu penghuni Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhajirin, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bingkisan Lebaran kedua petinggi TNI itu diserahkan Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Ferdinand Setya-wan di Atambua, Senin (5/8).

Danrem menjelaskan, kehadirannya di Atambua untuk menyerahkan bantuan KSAD dan Panglima TNI kepada anak-anak Ponpes Al-Muhajirin, Atambua. Bingkisan ini merupakan kepedulian mereka dan merupakan bagian dari panggilan hati nurani kedua pemimpin tertinggi TNI ini yang tidak tega melihat kehidupan anak-anak yatim piatu yang berada di Ponpes Al-Muhajirin, Atambua tersebut.

Ditempai terpisah, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua memimpin acara serah terima jabatan Komandan Korem 171/PVT di aula Tonny A Rompis Makodam Polimak. Serah terima dari pejabat lama Brigjen TNI Pandji Suko Hari Yudho kepada pejabat baru Brigjen TNI Djoko Subandrio.

Pangdam Cenderawasih menyampaikan pergantian peja­bat dan mutasi dilingkungan TNI AD, termasuk di jajaran Kodam XVII Cenderawasih merupakan bagian dari pembinaan personel TNI AD dan tuntutan kebutuhan organisasi tugas pokok dari Kodam paling timur Indonesia itu."Ini juga merupakan bagian dari penyegaran dijajaran TNI di Papua," ucapnya.

Lebih lanjut, Pangdam Cenderawasih sampaikan pergantu-an pejabat tersebut hendaknya disikapi dengan baik dan bijaksana serta diikuti tekad yang tinggi untuk meraih prestasi yang lebih baik sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diemban. "Oleh karena itu, saya berharap kepada pejabat baru agar melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan lanjutkan hal-hal positif yang telah dirintis pejabat lama, sehingga kesinambungam kerja dapat berkelanjutan," katanya.

Pangdam Cenderawasih juga menyampaikan bahwa dalam bertugas harus selalu berupaya cara berpikir inovatif dan bersikap antisipatif. "Serta senantiasa meningkatkan pro­fesionalisme dengan tetap menjungjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI sebagai landasan praju­rit dalam melaksanakan tugas demi menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya. (Bonne Pukan)