Kamis, 22
Agustus 2013 , 14:51:00
JAKARTA - Sekretaris
Jenderal Partai Nasional Demokrat (NasDem), Patrice Rio Capella mengatakan
mantan Ketua Dewan Pertimbangan PartaiNasDem, Jenderal (Purn) TNI, Endriartono
Sutarto yang ikut konvensi Partai Demokrat tak tahu balas budi.
Menurut Patrice
Rio Capella, setelah pensiun sebagai tentara aktif tahun 2006, nama Endriartono
tenggelam. Tapi setelah masuk dan diberi jabatan penting di Partai NasDem, nama
Endriartono meroket.
"Apalah
namanya, tapi secara nyata Partai NasDem sudah memberikan manfaat sosial dan
politik kepada Pak En (Endriartono Sutarto), yang relatif besar. Sekarang dia
ikut konvensi dan keluar dari NasDem. Saya mengibaratkan kacang lupa
kulitnya," kata Patrice Rio Capella, di Jakarta, Kamis (22/8).
Selain itu,
katanya, partai NasDem yang mengusung perubahan membuat Endriartono tak sabar
untuk menjadi presiden sehingga keluar dari Partai NasDem dan ikut konvensi
Partai Demokrat.
"Barangkali
Pak En, pikir terlalu lama perubahan yang diusung oleh Partai NasDem. Ketika
ada lowongan untuk menjadi presiden, yakni konvensi Partai Demokrat, Pak En tak
sabar dan cepat-cepat ikut. Apa yang dilakukan oleh Endriartono tak bisa
dilarang sama sekali," imbuh Patrice Rio Capella.
Menurut dia, itu
soal pilihan politik Pak En untuk jadi seorang presiden. Sedang NasDem dibangun
untuk berjuang melakukan perubahan melalui pemilu, bukan sekadar mengejar
kekuasaan.
Atas hengkangnya
Endriartono, Patrice Rio Capella mengaku, konsolidasi partai tidak akan
terganggu sama sekali dan NasDem tetap akan mengusung perubahan.
"Ini
kejadian kedua kalinya. Pertama kasus Pak Hari Tanoesoedibjo yang pindah ke
Hanura dan sekarang Pak En ikut konvensi. Kedua kasus tersebut tak mengubah
motto dari NasDem," ujar Patrice Rio Capella. (fas/jpnn)