Jakarta, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD)
Jenderal TNI Moeldoko menyatakan, TNI Angkatan Darat tidak memiliki tradisi
untuk melakukan kudeta terhadap pemerintah, oleh karena itu tidak akan terjadi
kudeta miljter seperti di Mesir.
"Yang jelas saya tegaskan, TNI AD tidak
memiliki tradisi untuk kudeta. Jadi sudah sangat tegas. Jangan berharap untuk
itu (kudeta)," kata Moeldoko usai acara "Silaturahmi antara KSAD
dengan Para Tokoh untuk Persatuan dan Kesatuan Bangsa" di Gedung Balai
Kartini, Jakarta, Senin (8/7).
Moeldoko mengatakan, pihaknya saat ini terus
memerkuat jajaran internal TNI AD dan budaya prajuritnya menjadi lebih baik.
Moeldoko pun enggan mengomentari kondisi politik yang ada saat ini.
"Kita tidak pada posisi melihat itu. Saya
lebih senang melihat internal dulu. Memperkuat internal, memperkuat budaya
prajurit saya, budaya organisasi, sehingga prajurit saya satu sisi sebagai
prajurit yang profesional, sisi lain mereka betul-betul bisa menangkap
keinginan rakyat," kata Moeldoko, sebagaimana dikutip Antara.
Di tempat yang sama, mantan Ketua MPR Amien Rais
mengatakan, negara-negara Timur Tengah seperti, Suriah, Irak, Libya dan saat
ini Mesir mengalami perpecahan, namun tak mustahil perpecahan bisa terjadi di
Indonesia karena Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya perpecahan.
"Indonesia itu multiagama, multisuku,
mumbahasa dan multitradisi. Ini sangat rawan," ucap Amien.
Namun, lanjut dia, bila seluruh elemen bangsa
Indonesia kompak, maka akan sulit diintervensi oleh bangsa lain. Sebaliknya,
bangsa yang di dalamnya sudah pecah justru akan mengundang intervensi dari
bangsa lain.
"Kalau bangsa yang kompak mana mungkin
diintervensi. Negara yang hancur itu karena pecah di dalam," tutur Amien,
menegaskan.
Oleh karena itu, tambah dia, TNI sebagai salah satu
tulang punggung keamanan negara harus benar-benar serius dalam menjalankan
fungsinya, sehingga Indonesia ke depannya benar-benar terbebas dari ancaman
perpecahan. (put), Sumber : Warta Kota,
Selasa, 9 Juli 2013/hal. 2