Selasa, 09 Juli 2013

TNI Tak akan Tiru Militer Mesir


JAKARTA — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko menyatakan, Indonesia, khususnya TNI Angkatan Darat (AD), tidak memiliki tradisi untuk melakukan kudeta terhadap pemerintah. Oleh karena itu, dia yakin kudeta militer, seperti di Mesir, tak akan terjadi di Indonesia.

"Yang jelas saya tegaskan, TNI AD tidak memiliki tradisi untuk kudeta. Jadi, sudah sangat tegas. Jangan berharap untuk itu (kudeta)," kata Moeldoko usai acara "Silaturahmi antara KSAD dengan Para Tokoh untuk Persatuan dan Kesatuan Bangsa" di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Senin (8/7).

Moeldoko mengatakan, pihaknya saat ini terus memperkuat jajaran internal TNI AD dan budaya prajuritnya menjadi lebih baik. Menurutnya, jajaran militer di Indonesia tak terlibat kepentingan politik.

Moeldoko pun enggan mengomentari kondisi politik yang ada saat ini. Dia pun bungkam saat ditanya soal pemilu.

"Kita tidak pada posisi melihat itu (politik). Saya lebih senang melihat internal dulu. Memperkuat internal, memperkuat budaya prajurit saya, budaya organisasi, hingga prajurit saya profesional. Ini agar mereka betul-betul bisa menangkap keinginan rakyat," katanya menjelaskan.

Di tempat yang sama, mantan ketua MPR Amien Rais mengatakan, negara-negara Timur Tengah, seperti Suriah, Irak, Libya, dan saat ini Mesir, mengalami perpecahan. Tak mustahil, perpecahan itu bisa menular ke Indonesia. Sebab, Indonesia dinilainya merupakan negara yang rawan terjadinya perpecahan. "Indonesia itu multiagama, multisuku, multibahasa, dan multitradisi.  Ini sangat rawan," ujar Amien.

Namun, ia melanjutkan, bila seluruh elemen bangsa Indonesia kompak, akan sulit diintervensi oleh bangsa lain. Sebaliknya, bangsa yang di dalamnya sudah pecah, justru akan mengundang intervensi dari bangsa lain. "Kalau bangsa yang kompak mana mungkin diintervensi. Negara yang hancur itu karena pecah di dalam," kata Amien, menegaskan.

Oleh karena itu, ia menambahkan, TNI sebagai salah satu tulang pungguhg keamanan negara harus benar-benar serius untuk menjalankan fungsinya. Sehingga, Indonesia ke depannya benar-benar terbebas dari ancaman perpecahan. (antara ed: abdullah Sammy), Sumber : Kompas, Selasa, 9 Juli 2013/hal. 2